Minggu, 5 Oktober 2025

Sektor Transportasi di Indonesia Hadapi Banyak Tantangan untuk Kurangi Emisi Karbon

Di Indonesia sejumlah pelaku industri transportasi juga terus berupaya menurunkan emisi karbon melalui sejumlah strategi. 

dok Kompas
EMISI GAS SEKTOR TRANSPORTASI - Truk angkutan barang melintas di jalan provinsi di Kulwaru, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Transport and Climate Profile - Indonesia yang diterbitkan oleh Asian Transport Outlook tahun 2024 menyebutkan, sektor transportasi di Indonesia menyumbang sekitar 22 persen dari total emisi gas rumah kaca. 

Partner lainnya adalah Cozero untuk penghitungan karbon dan pelacakan emisi, EcoTransIT World untuk menghitung emisi multimoda, Smart Freight Centre / Clean Air Transport untuk dekarbonisasi angkutan udara, serta UN Global Compact untuk kerangka dalam menetapkan tujuan iklim jangka panjang.

Soal target spesifik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang dikejar perusahaan sampai akhir tahun ini atau dalam beberapa tahun mendatang, Nitipon Tansakul bilang, untuk tahun 2025, Rhenus memiliki target untuk mengganti 80 persen konsumsi listrik di fasilitas kami dengan energi terbarukan melalui eksplorasi sumber listrik alternatif dan akhimya menggunakan REC.

Reduksi Emisi Karbon di Transportasi Laut dan Darat

Di Indonesia sejumlah pelaku industri transportasi juga terus berupaya menurunkan emisi karbon melalui sejumlah strategi. 

Di sektor transportasi laut, upaya dekarbonisasi antara lain ditempuh PT Pertamina International Shipping (PIS) dengan mereduksi emisi karbon sebesar 51,09 ribu ton CO₂e. Angka ini melampaui 146,4 persen dari target 34,89 ribu ton yang dipatok pada 2024. 

Menurut Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, Senin (14/4/2025), perusahaan menjalankan 111 program reduksi emisi dan kontribusi terbesar berasal dari optimasi kecepatan kapal MT Pertamina Pride, MT PNS Serena, dan MT Quantum Harmony. 

PIS menetapkan target reduksi emisi yang lebih ambisius di 2025, sebesar 45.213 ton CO₂e untuk mendukung agenda pemerintah menuju Net Zero Emission.

Baca juga: ALFI Berharap Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Punya Terobosan Perkuat Iklim Usaha

Sementara di sektor transportasi darat, strategi ditempuh PT Panasonic Gobel Indonesia. Perusahaan mengalihkan moda transportasi pengiriman barang yang dikelola pihak ketiga dari semula menggunakan armada truk berpindah ke kereta api pada rute Jakarta-Surabaya.

Hal ini sejalan dengan target jangka panjang perusahaan patungan Indonesia-Jepang tersebut mengurangi 300 juta ton emisi CO2 hingga tahun 2050.

Menurut Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, pada satu rangkaian Kereta Api Container mampu mengangkut 30 gerbong datar atau setara dengan 60 truk berkapasitas 20 ton.

Pengalihan moda jalan ke kereta api, mampu mengurangi emisi karbon dan menjadi solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan. (tribunnews/fin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved