Senin, 29 September 2025

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy: Negara Maju Kini Berkiblat ke Indonesia

Keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan dan program pengurangan emisi karbon telah menarik perhatian negara lain

Editor: Eko Sutriyanto
Koresponden Tribunnews dari Jepang Ricard Susilo
BELAJAR DARI INDONESIA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy saat mengunjungi Pavilion Indonesia di Expo Osaka 2025, Sabtu (20/9/2025). Indonesia semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai negara yang mampu melaksanakan program pembangunan setara negara maju, sekaligus menjadi contoh dalam upaya penurunan emisi karbon dunia 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Indonesia semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai negara yang mampu melaksanakan program pembangunan setara negara maju, sekaligus menjadi contoh dalam upaya penurunan emisi karbon dunia.

Hal ini disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy saat mengunjungi Pavilion Indonesia di Expo Osaka 2025, Sabtu (20/9/2025).

“Acara di Pavilion Indonesia ini merupakan bukti bagaimana Indonesia bisa dan mampu melaksanakan kegiatan setara dengan negara maju,” ujar Rachmat kepada Tribunnews.com di Osaka.

Rachmat menegaskan, keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan dan program pengurangan emisi karbon telah menarik perhatian banyak negara maju.

“Kini mereka berkiblat kepada Indonesia karena melihat pertumbuhan dan perkembangan kita, sekaligus kemampuan Indonesia membantu program penurunan emisi karbon dunia,” ungkapnya.

Baca juga: Kehadiran Presiden Prabowo di Pavilion Indonesia Expo Osaka Bukti Arah Pembangunan Sudah Sesuai

Menurutnya, posisi Indonesia sangat strategis karena memiliki sepertiga wilayah tropis dunia yang menjadi penyumbang besar penurunan emisi karbon.

Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, yang menjadi kekuatan tersendiri dalam pengelolaan sumber daya alam.

Rachmat menyoroti potensi besar Indonesia dalam energi terbarukan (renewable energy), mulai dari geothermal, bioenergi berbasis tanaman, energi surya, angin, hingga energi gelombang laut.

“Dengan potensi geothermal terbesar di dunia, kemampuan kita menghasilkan energi terbarukan akan menjadi sumber kemajuan teknologi global, mulai dari produk data center hingga manufaktur yang membutuhkan energi hijau,” jelas Guru Besar IPB kelahiran Yogyakarta, 23 Desember 1959 itu.

Ia menambahkan, pemanfaatan energi hijau tidak hanya menghasilkan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi besar dalam menurunkan carbon footprint.

“Nilai tambah ini akan menekan emisi karbon dan ikut menjaga lingkungan dunia, sekaligus mendukung target pengurangan CO₂ untuk menahan laju pemanasan global,” paparnya.

Diskusi green energy di Jepang juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang. Kumpul bersama gratis kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email [email protected]

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan