Jumat, 3 Oktober 2025

3 Kasus Penyebab Komisi III DPR RI Niat Panggil Kapolda Jateng Irjen Ribut, Termasuk Kasus Sukatani

Tiga kasus jadi penyebab anggota Komisi III DPR RI Abdullah berniat mengusulkan komisinya memanggil Kapolda Jateng Irjen Ribut terkait maraknya kasus

kolase/TribunBanyumas.com/Fajar Bahruddin/instagram
KASUS SUKATANI - Kolase aksi band Sukatani (kiri) dan personel kepolisian menjaga keamanan dalam konser Band Sukatani di Gedung Korpri Slawi, Kabupaten Tegal, Minggu (23/2/2025). Termasuk kauss band Sukatani, tiga kasus jadi penyebab anggota Komisi III DPR RI Abdullah berniat mengusulkan komisinya memanggil Kapolda Jateng Irjen Ribut terkait maraknya kasus dilakukan oknum polisi wilayah Polda Jateng 

TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya tiga kasus yang terjadi di wilayah Polda Jateng menjadi pertimbangan Komisi III DPR RI yang berencana memanggil Kapolda Jateng, Irjen Ribut Hari Wibowo.

Tiga kasus itu yang menjadikan anggota Komisi III Abdullah yang juga legislator PKB berniat meminta penjelasan Kapolda Jateng tentang maraknya tindak kriminal dilakukan oleh jajarannya.

Apalagi kasus-kasus yang dimaksud telah beredar luas di masyarakat alias menjadi viral.

Ia pun mengusulkan agar komisinya memberikan kesempatan agar Kapolda Jateng Irjen Ribut bisa memberikan informasi atas keresahan Abdullah.

Adapun tigas kasus yang menjadi penyebab anggota Komisi III DPR RI berniat panggil Kapolda Jateng meliputi:

1.Kasus Penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy

Tampang Aipda Robig Zaenudin (38) yang menembak mati pelajar SMK Negeri 4 Semarang GRO karena dituding gangster di Kota Semarang, Rabu (27/11/2024).
Tampang Aipda Robig Zaenudin (38) yang menembak mati pelajar SMK Negeri 4 Semarang GRO karena dituding gangster di Kota Semarang, Rabu (27/11/2024). (Tribunjateng.com/ Iwan Arifianto)

Aipda Robig Zaenudin, tersangka penembakan Gamma, diserahkan Polda Jateng kepada Kejaksaan Negeri Semarang pada Kamis (6/3/2025).

Dokumen kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK bernama Gamma Rizkynata Oktafandy dinyatakan lengkap atau P21. 

Ayah Gamma, Andi Prabowo, mengkritik lambatnya proses hukum penembakan Gamma.

"Kasusnya lambat, tapi kami serahkan kepada aparat untuk segera memprosesnya di pengadilan," ungkapnya.

Berdasarkan informasi dari Kejaksaan Negeri Semarang, sidang tewasnya Gamma akan digelar setelah Idul Fitri.

Baca juga: Sosok Irjen Ribut Bakal Dipanggil Komisi III DPR RI, Kapolda Jateng Eks Penjaga Solo Era Jokowi

"Hanya diberi tahu bahwa sidang nanti selepas lebaran, untuk bulan apa belum dikasih tahu," bebernya.

Adapun buntut kasus tersebut, Kombes Irwan Anwar dimutasi dari Kapolrestabes Semarang.

2.Intimidasi Bank Punk Sukatani

Band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yakni Sukatani pernah viral dengan lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar". 

Melalui pernyataan resmi di akun Instagram @sukatani.band, Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, dua personelnya buka-bukaan membuat pengakuan telah diintimidasi. 

Dalam unggahan tersebut, Sukatani memastikan dua personelnya berada dalam kondisi baik. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved