Kepala BPOM Bongkar 4 Biang Kerok Harga Obat di Indonesia Mahal
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengungkap empat faktor yang menyebabkan harga obat di Indonesia mahal.
Jadi, akibat dari produksi terbatas, harga pun mengalami kenaikan.
Faktor ketiga menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki industri yang bisa memproduksi bahan baku, harga bahan baku lokal lebih mahal dibandingkan dengan yang diimpor.
Ia mengatakan ada 15 industri yang bisa memproduksi bahan baku obat, tetapi karena harganya lebih mahal daripada impor, perusahaan lebih memilih impor.
"Nah ternyata ada yang diproduksi dalam negeri juga 15 item, saya tidak perlu sebutkan, itu juga ternyata lebih mahal dari impor. Kenapa? Karena itu tadi dia produksinya terbatas, jadi harga dasarnya juga mahal. Lebih bagus dia (perusahaan) impor," tutur Taruna.
Faktor keempat adalah tingginya biaya yang dikeluarkan perusahaan farmasi untuk distribusi dan pemasaran.
Keempat faktor ini, menurut Taruna, sedang menjadi fokus BPOM dalam upaya menurunkan harga obat di dalam negeri agar lebih terjangkau.
Pihak BPOM Disebut Akan Bersaksi di Sidang Kasus Nikita Mirzani vs Reza Gladys, Ini Harapan Sahabat |
![]() |
---|
Kepala BPOM Curhat Panen Kritik di Medsos Soal Kasus Indomie Soto Banjar Limau Kuit |
![]() |
---|
Taiwan Tuduh Mie Instan dari Indonesia Mengandung Etilen Oksida, BPOM Klaim Sudah Ikuti Standar WHO |
![]() |
---|
Heboh Mi Instan di Taiwan Terdeteksi Etilen Oksida, BPOM Beberkan Fakta Resmi |
![]() |
---|
Pemerintah Lakukan Investigasi Terkait Udang Beku Asal Banten yang Tercemar Radioaktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.