Sorotan Media Asing ke Jokowi: Dari New Hope ke Mulyono. Gabungan antara Kemarahan dan Kekecewaan
Sepak terjang Presiden Joko Widodo menjelang akhir masa jabatannya menjadi sorotan media asing South China Morning Post (SCMP).
Meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen selama dua periode kepemimpinannya masih jauh dari target ambisius yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebesar 7 persen, angka tersebut tetap stabil di tengah tantangan global.
Baca juga: Berdagang Pengaruh Politik: Membaca Relasi Keluarga Joko Widodo dengan Owner Private Jet yang Viral
Sana Jaffrey, seorang peneliti di Australian National University yang berspesialisasi dalam politik Indonesia, berpendapat bahwa upaya infrastruktur yang dilakukan oleh presiden yang akan segera berakhir ini tidak boleh diabaikan – terutama mengingat infrastruktur tersebut banyak digunakan oleh masyarakat umum Indonesia.
“Tetapi hal ini bisa terjadi bersamaan dengan hal lain yang akan dikenang olehnya, yaitu periode kemunduran demokrasi yang sangat intens di Indonesia,” katanya, merujuk pada melemahnya lembaga antikorupsi dan sistem peradilan di Indonesia pada masa kepemimpinannya.
Konsekuensi dan preseden
Dalam beberapa bulan terakhir, para analis mengatakan Widodo telah melakukan upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan sebelum meninggalkan jabatannya.
Dia telah melakukan penunjukan strategis, seperti menunjuk Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru melalui perombakan kabinet bulan lalu.
Bahlil, tokoh kunci dalam kampanye presiden terakhir Widodo, dapat membantu menempatkan presiden yang akan keluar sebagai ketua dewan penasehat Golkar, sehingga memberinya platform politik yang substansial.
“Perombakan pada tahap akhir ini tidak ada hubungannya dengan kebijakan atau pemerintahan, ini adalah tentang memindahkan loyalis ke posisi-posisi penting untuk mencoba dan mengkonsolidasikan kekuasaannya sendiri, namun Jokowi akan kehilangan kekuasaan itu begitu Prabowo menjadi presiden,” kata Wilson, merujuk pada Widodo dengan julukannya yang banyak digunakan.
“Apakah dia bisa mengkonsolidasi posisinya di Golkar atau di tempat lain masih belum jelas.”
Jaffrey menambahkan bahwa Widodo telah menetapkan preseden dalam memanipulasi sistem politik “untuk keuntungan orang yang berkuasa”, yang menunjukkan bahwa Prabowo mungkin akan mengadopsi taktik serupa.
“Jokowi telah memberinya alat dan kontrol yang terkonsolidasi – terutama terhadap aparat keamanan – untuk menggunakan strategi yang persis sama seperti yang dilakukan Jokowi di masa lalu, termasuk melakukan intervensi terhadap partai-partai dan menggunakan wortel dan tongkat untuk mengatur sekutu dan lawan,” katanya.
Dedi menyarankan agar Widodo berusaha mempertahankan pengaruh politik melalui sekutunya seperti Bahlil di Golkar dan bahkan melalui putranya, Gibran, wakil presiden terpilih.

Meskipun jabatan wakil presiden sering dianggap hanya bersifat seremonial di Indonesia, Gibran dapat memanfaatkan peran tersebut untuk jabatan yang lebih penting dalam jangka panjang.
Para pengamat juga menunjukkan bahwa jika masalah kesehatan atau keadaan lain menghalangi Prabowo yang berusia 72 tahun untuk menyelesaikan masa jabatannya, Gibran dapat naik ke kursi kepresidenan.
Namun Dedi mengingatkan, Prabowo dan sekutunya tidak akan membiarkan hal ini terjadi dengan mudah.
Mulyono
Presiden Joko Widodo
New Hope
Majalah TIME
South China Morning Post
SCMP
Bahlil Lahadalia
Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Putra Sulung Jokowi di Pelantikan Menteri-Wakil Menteri Hari Ini |
![]() |
---|
Gugat Gibran Soal Ijazah, Subhan Palal Dipuji Pakar: Teliti, Tapi Harus Belajar dari Kasus Jokowi |
![]() |
---|
Target Bahlil, Satu Desa Punya Panel Surya Berkapasitas Sampai 1,5 MW |
![]() |
---|
Tambang Bawah Tanah Penuh Lumpur, Pekerja Freeport Belum Kunjung Ditemukan |
![]() |
---|
Sudah 9 Hari 7 Pekerja Freeport Indonesia Terjebak Longsor Tambang Bawah Tanah, Komunikasi Terputus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.