Rabu, 1 Oktober 2025

Kanker pada Anak Sulit Dicegah, Deteksi Dini Menjadi Penting

Semakin cepat kanker terdiagnosis, semakin besar peluang kesembuhannya. Jika kanker pada anak ditemukan sejak dini peluang sembuhnya tinggi.

Foto Ilustrasi AI
HARI KANKER SEDUNIA - Ilustrasi gambar tema Hari Kanker Sedunia 2025 dengan kecerdasan buatan (AI) dibuat Selasa (4/2/2025). Inilah contoh ucapan Hari Kanker Sedunia 2025 yang penuh semangat, harapan dan motivasi cocok dijadikan untuk caption di media sosial. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. Soeko menekankan, kanker pada anak memiliki prinsip yang sama dengan kanker dewasa dalam hal deteksi dini.

Semakin cepat kanker terdiagnosis, semakin besar peluang kesembuhannya.

Jika kanker pada anak ditemukan sejak dini, peluang sembuhnya jauh lebih tinggi.

Hal ini berbeda dengan kanker dewasa yang bisa dicegah dengan gaya hidup sehat.

"Kanker anak lebih sulit dicegah karena umumnya merupakan faktor genetik. Oleh karena itu, fokus kita adalah deteksi dini dan pengobatan yang cepat,” jelasnya di Jakarta dalam peringatan Hari Kanker Anak Sedunia.

Baca juga: Bicara Efisiensi Anggaran, Gus Ipul : Kaya Puasa yang Bisa Menghapus Sel Kanker dan Lemak Birokrasi

Berdasarkan data Globocan 2022, Indonesia mencatat lebih dari 408.661 kasus baru kanker dan hampir 242.099 kematian akibat kanker.

Pada tahun 2020, terdapat sekitar 11.156 kasus baru kanker pada anak usia 0-19 tahun.

Leukemia menjadi jenis kanker paling banyak diderita anak-anak dengan 3.880 kasus (34,8 persen), diikuti oleh kanker getah bening (limfoma) dan kanker otak, masing-masing dengan sekitar 640 kasus (5,7 persen).

Tingkatkan Angka Kesembuhkan

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menargetkan, angka kesembuhan kanker anak di Indonesia meningkat.

Saat ini di Indonesia, angka kesembuhan kanker anak sekitar 24 persen menjadi lebih dari 50 persen.

“Kami ingin lebih banyak anak Indonesia yang bisa sembuh dari kanker dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Untuk itu, kita harus bekerja bersama, pemerintah, rumah sakit, komunitas, dan masyarakat,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin

Kemenkes pun meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025-2029 sebagai bagian dari Rencana Kanker Nasional 2024-2034 pada Kamis (20/2/2024).

Pemerintah terus meningkatkan layanan kanker anak di Indonesia termasuk RS Kanker Dharmais

Selain itu penting juga desentralisasi layanan kanker anak ke seluruh provinsi. Tujuan utamanya adalah agar pasien kanker anak tidak perlu bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan.

Pemerintah kini meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah dengan dokter spesialis, fasilitas diagnostik, serta terapi mutakhir seperti terapi sel (cell therapy) dan terapi genetik.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved