Selasa, 30 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Tips Mengatasi Keracunan Makanan pada Anak Akibat Program Makan Massal, Rehidrasi Jadi Kunci

Gejala yang dialami anak-anak korban keracunan makanan secara massal ini umumnya meliputi mual, lemas, pusing, dan muntah

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
PERAWATAN KORBAN - Pelajar korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025). Korban keracunan MBG terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas sejak Senin (22/9/2025) hingga Kamis (25/9/2025), mencapai lebih dari 1.200 orang. (TRIBUN JABAR/GANI KIRNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini, Indonesia dikejutkan oleh maraknya kasus keracunan makanan yang menimpa anak-anak sekolah melalui program Makanan Bergizi (MBG) yang seharusnya menjadi solusi pemenuhan gizi. 

Berdasar data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) telah tercatat 6.452 anak menjadi korban keracunan MBG hingga 21 September 2025, sementara di Kabupaten Bandung Barat saja tercatat lebih dari 1.000 siswa yang menjadi korban.

Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah korban keracunan MBG telah melampaui angka 8 ribu anak secara nasional, dengan penambahan kasus terbesar terjadi pada periode 22 hingga 27 September 2025 sebanyak 2.197 anak dalam satu pekan. 

Gejala yang dialami anak-anak korban keracunan makanan secara massal ini umumnya meliputi mual, lemas, pusing, muntah, dan bahkan kesakitan hebat sehingga harus dirawat di rumah sakit. 

Dalam situasi seperti ini, pengetahuan dasar tentang cara mengatasi keracunan makanan pada anak menjadi sangat kritis bagi orang tua, guru, dan tenaga kesehatan.

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap dan terperinci tentang langkah-langkah yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan yang sedang marak terjadi.

1. Kenali Gejala Keracunan Makanan Sejak Dini

Langkah pertama dalam penanganan keracunan makanan adalah mengenali gejalanya sejak dini.

Pada kasus keracunan massal, gejala yang umum muncul meliputi mual, lemas, pusing, muntah, dan rasa sakit yang hebat di perut. 

Gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain diare berulang, demam tinggi, sakit kepala hebat, dan dehidrasi (tanda-tanda seperti mulut kering, kurangnya produksi air kencing, dan mata cekung).

Pada anak-anak, gejala keracunan makanan biasanya muncul dalam waktu 30 menit hingga 6 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Baca juga: 12 Siswa SD di Banyumas dan 18 Siswa SD di Batam Diduga Keracunan MBG Menu Spageti

Penting untuk membedakan keracunan makanan dengan masalah pencernaan biasa.

Jika gejala yang muncul pada anak juga terjadi secara massal pada sekelompok anak lainnya karena mengonsumsi makanan yang sama, kemungkinan besar ini adalah keracunan makanan yang memerlukan penanganan segera.

Bila gejala tak terjadi secara massal dan hanya terjadi pada anak anda, bisa jadi hal tersebut merupakan masalah pencernaan biasa yang penanganannya bisa jadi lebih mudah.

2. Segera Hentikan Konsumsi Makanan yang Diduga Menyebabkan Keracunan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved