Penelitian Terbaru :Sarapan Bukan Asal Kenyang Tapi Menjaga Kesehatan Jantung
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan berkaitan erat dengan kesehatan jantung. Bukan asal kenyang tapi pilih yang tepat ya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM – Sarapan sering dianggap hanya sekadar mengisi perut sebelum beraktivitas.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan memiliki kaitan erat dengan kesehatan jantung.
Baca juga: Asupan Protein dalam Menu Sarapan, Pendekatan Sehat Menurunkan Berat Badan
Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dr Makhyan Jibril A MSc MBiomed SpJP, menegaskan bahwa pola sarapan yang tepat bisa menjadi investasi kesehatan jantung sejak dini.
“Banyak orang yang mungkin menganggap sarapan itu hanya soal ngisi perut supaya kuat beraktivitas kayak gitu. Padahal ini berkaitan juga ternyata dengan kesehatan jantung kita,” jelas dr Makhyan Jibril, Selasa (30/9/2025).
Penelitian Terbaru: Sarapan dan Risiko Kardiovaskular
Sebuah publikasi terbaru dari Nutrition Research Journal pada September 2025 mengumpulkan data dari 60 meta-analisis di seluruh dunia.
Hasilnya cukup mengejutkan, tidak sarapan sama sekali ternyata bisa merugikan metabolisme.
Sedangkan sarapan berlebihan dengan makanan tinggi kalori atau olahan juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Ahli Gizi: Kekurangan Omega-3 Tingkatkan Risiko Gangguan Kardiovaskular Seperti Jantung
Dalam riset itu dijelaskan, komposisi sarapan sangat mempengaruhi kerja hormon yang berhubungan dengan metabolisme tubuh.
Hormon-hormon ini pada akhirnya menentukan seberapa besar risiko seseorang terkena gangguan jantung dan pembuluh darah.
Dengan kata lain, sarapan bukan sekadar rutinitas, melainkan fondasi penting dalam menjaga keseimbangan energi sekaligus melindungi kesehatan jantung.
Lebih lanjut dr Makhyan menekankan bahwa yang terpenting bukanlah seberapa banyak sarapan, melainkan seberapa tepat komposisinya.
Sarapan yang sehat sebaiknya memenuhi kebutuhan kalori tubuh tanpa berlebihan.
“Prinsip menjaga kesehatan jantung ini kan mengkonsumsi sesuai dengan kebutuhannya, artinya kalori kita itu cukup, tidak berlebihan atau tidak menambahkan hal-hal yang mungkin tidak terlalu penting,” ujarnya.
Ia menyarankan kombinasi makanan yang kaya protein, serat, dan rendah lemak jenuh sebagai pilihan ideal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.