Kemenkes Beberkan Perilaku Masyarakat yang Berpotensi Meningkatnya Risiko Hipertensi
Perilaku masyarakat tersebut seperti merokok, jarang melakukan aktivitas fisik, kurangnya makan sayur dan buah, serta mengonsumsi makanan asin.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Indonesian Society of hypertension (InaSH, 2019-2021) Dr. Tunggul D. Situmorang, sebut ada beberapa faktor penyebab hipertensi.
Di antaranya stress, usia, keturunan, garam, dan obesitas.
Dr. Tunggul juga mengatakan, hipertensi atau darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi.
Seperti penyakit stroke, kebutaan penyakit gagal jantung dan juga gagal ginjal.
Namun, darah tinggi atau hipertensi dapat diturunkan.
Yaitu dengan berolahraga secara teratur, mengatur pola makan yang sehat, mengurangi konsumsi garam, konsumsi obat, dan menghindari stres.
“Ada begitu banyak pilihan-pilihan obat, begitu banyaknya obat-obatan, sehingga harus sudah tahu persis bagaimana mekanisme kerjanya, dipakai untuk siapa, dan harus digunakan dengan cara yang baik dan benar,” kata Dr. Tunggul.
Dr. Tunggul menyampaikan, untuk menurunkan hipertensi dan mencegah penyakit tidak menular lainnya, terapkan perilaku ‘CERDIK’.
Yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet Seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress.
Dukung Kebijakan Menkeu Soal Tarif Cukai Rokok, Don Muzakir Soroti Penindakan Industri Ilegal |
![]() |
---|
Kaget Tarif Cukai Rokok Tembus 57 Persen, Menkeu Purbaya: Firaun Lu? |
![]() |
---|
Pimpinan Komisi VII DPR Soroti Ketimpangan Tujuan Fiskal dan Dampak Sosial Kebijakan Cukai Rokok |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Bicara soal Industri Rokok Imbas Tingginya Cukai: Jangan Bunuh Industri Sendiri! |
![]() |
---|
Cek Kesehatan Gratis Jangkau 29,8 Juta Orang, Hipertensi dan Gigi Berlubang Paling Banyak Ditemukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.