Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata di Depan Mata, Hamas Respons Positif Isi Proposal, Israel Diminta Hentikan Serangan

Gencatan senjata Israel-Hamas sudah di depan mata. Para pemimpin dunia sambut baik respons Hamas mengenai proposal untuk mengakhiri perang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube The White House
GENCATAN SENJATA - Presiden AS Donald Trump memberikan pidato setelah Hamas merespons proposal gencatan senjatanya, Sabtu (4/10/2025). Gencatan senjata Israel-Hamas sudah di depan mata. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai, tanggapan Hamas sebagai langkah konstruktif dan signifikan menuju perdamaian abadi, sembari mendesak Israel segera menghentikan seluruh serangannya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, komitmen Hamas harus segera ditindaklanjuti tanpa penundaan, karena ada peluang nyata untuk mencapai kemajuan menuju perdamaian.

Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan, perdamaian di Gaza dan pembebasan para sandera kini sudah di ambang pintu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku, terdorong oleh pernyataan Hamas dan mendesak semua pihak memanfaatkan momentum tersebut untuk mengakhiri konflik.

Trump Serukan Israel Hentikan Serangan

Melalui unggahan di media sosial Truth Social, Trump menyerukan Israel untuk berhenti menyerang Gaza setelah Hamas merespons positif proposal gencatan senjata.

“Berdasarkan pernyataan terbaru Hamas, saya yakin mereka siap untuk PERDAMAIAN abadi. Israel harus segera menghentikan pengeboman Gaza agar kita bisa membebaskan para sandera dengan aman dan cepat!” tulis Trump, Sabtu (4/10/2025) pukul 04.14 WIB.

“Saat ini masih terlalu berbahaya untuk melakukannya. Kami sudah berdiskusi tentang detail yang akan dibahas. Ini bukan hanya tentang Gaza, ini tentang PERDAMAIAN yang telah lama dinantikan di Timur Tengah.”

Baca juga: Warga Palestina Diperintahkan Israel Tinggalkan Gaza, PBB: Gagasan Zona Aman Itu Menggelikan

Israel Mulai Kurangi Operasi di Gaza

Mengutip laporan terbaru dari Al Jazeera pada Sabtu pagi, pemerintah Israel telah memerintahkan militernya mengurangi operasi di Gaza, menurut Radio Angkatan Darat, jaringan radio milik negara yang dijalankan tentara Israel.

Koresponden militer radio tersebut, Doron Kadosh, mengatakan eselon politik Israel telah menginstruksikan militer untuk menekan aktivitas seminimal mungkin dan hanya melakukan tindakan defensif di Gaza.

“Implikasi praktisnya: operasi penaklukan [Kota Gaza] telah diblokir — dan dihentikan untuk sementara waktu,” ujarnya melalui unggahan di X.

Sejauh ini, perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 66.288 orang dan melukai 169.165 lainnya sejak Oktober 2023.

Ribuan orang lainnya diyakini masih terkubur di bawah reruntuhan.

Sementara itu, sebanyak 1.139 orang tewas di Israel dalam serangan 7 Oktober 2023, dan sekitar 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved