Senin, 6 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Lee Jae Myung: Perusahaan Korsel Ragu Investasi di AS usai Razia ICE Pabrik Hyundai

Lee Jae Myung peringatkan investasi di AS bisa terganggu setelah razia imigrasi besar-besaran di pabrik Hyundai Georgia.

JUNG YEON-JE / POOL / AFP
RAZIA ICE PABRIK HYUNDAI. Lee Jae-myung saat masih menjadi Kandidat presiden Korea Selatan dari Partai Demokrat yang berkuasa berpose untuk foto sebelum debat televisi untuk pemilihan presiden 9 Maret mendatang di studio KBS di Seoul pada 2 Maret 2022. Presiden Korsel ungkap perusahaan Korsel akan "sangat ragu-ragu" berinvestasi di Amerika Serikat setelah penggerebekan imigrasi di pabrik Hyundai di Georgia pekan lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung memperingatkan kalau perusahaan-perusahaan Korsel akan "sangat ragu-ragu" berinvestasi di Amerika Serikat setelah penggerebekan imigrasi di pabrik Hyundai di Georgia pekan lalu.

Dalam konferensi pers 100 hari pemerintahannya, Lee menyebut situasi itu “membingungkan”.

Ia menuturkan, perusahaan Korsel umumnya mengirim karyawan mereka untuk terlibat dalam pembangunan pabrik di negara lain.

“Jika hal itu tidak lagi diizinkan, mendirikan fasilitas manufaktur di AS akan semakin sulit dan membuat perusahaan mempertanyakan apakah hal itu layak dilakukan,” ujarnya, dikutip Yonhap, Jumat (12/9/2025).

Penggerebekan itu menahan 475 orang, lebih dari 300 di antaranya warga Korsel.

BBC melaporkan mereka dituduh bekerja secara ilegal di fasilitas baterai, salah satu proyek investasi asing terbesar di Georgia.

LG Energy Solution, mitra Hyundai, menegaskan banyak pekerja yang ditahan memiliki visa atau berada dalam program pengabaian visa.

Menurut Lee, lebih dari 300 pekerja Korsel telah dibebaskan dan dijadwalkan pulang pada Jumat (12/9/2025), meski keberangkatan mereka sempat ditunda atas instruksi Gedung Putih.

Presiden AS Donald Trump disebut ingin memeriksa apakah sebagian pekerja bersedia tetap tinggal untuk melatih tenaga kerja Amerika.

Trump kemudian membela operasi tersebut dan meminta perusahaan asing memprioritaskan perekrutan warga AS.

“Pemerintah AS akan memungkinkan perusahaan asing mendatangkan pekerja dengan cepat dan sah jika mereka menghormati hukum imigrasi,” tulisnya di media sosial.

Seoul kini tengah bernegosiasi dengan Washington mengenai opsi visa baru untuk pekerja Korsel.

Lee mengatakan, AS kemungkinan akan mempertimbangkan kebijakan tersebut jika dinilai sebagai kebutuhan praktis.

Baca juga: Trump Wanti-wanti Perusahaan Asing Taati Hukum Imigrasi AS usai Razia Pabrik Hyundai-LG di Georgia

Media Korsel menyebut razia itu sebagai “kejutan besar” yang bisa mengganggu hubungan bisnis.

Dong-A Ilbo memperingatkan dampak serius terhadap investasi, sementara Yonhap dalam editorialnya mendesak kedua negara memperbaiki keretakan dalam aliansi mereka.

Kronologi Razia ICE di Pabrik Hyundai Georgia

Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) melakukan penggerebekan besar-besaran di lokasi pembangunan pabrik baterai Hyundai–LG di Georgia.

Operasi ini merupakan bagian dari investigasi berbulan-bulan terkait dugaan pelanggaran hukum ketenagakerjaan dan penggunaan tenaga kerja ilegal.

Penggerebekan difokuskan pada proyek pembangunan pabrik baterai senilai USD 7,6 miliar yang merupakan kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

Lokasi ini berbeda dari pabrik mobil listrik Hyundai yang sudah beroperasi dan tidak terdampak langsung.

CEO Hyundai, Jose Munoz, mengonfirmasi, operasi pabrik baterai akan tertunda hingga 2–3 bulan akibat penggerebekan tersebut.

Baca juga: 9 Fakta Razia Imigrasi Terbesar Era Trump di Pabrik Hyundai-LG Georgia, Bagaimana Nasib Pekerja?

Hyundai akan mengalihkan pasokan baterai dari fasilitas lain selama masa penundaan.

Penggerebekan ini menjadi salah satu operasi imigrasi terbesar dalam sejarah ICE dan memicu perdebatan soal kebijakan tenaga kerja asing di AS.

Pemerintah Korea Selatan dan Hyundai menyatakan akan bekerja sama penuh dalam proses hukum yang sedang berlangsung.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved