Konflik Palestina Vs Israel
Aktivis Global Sumud Flotilla: Greta Thunberg Dipaksa 'Cium' Bendera Israel
Para aktivis Global Sumud Flotilla mengungkapkan bahwa aktivis Swedia Greta Thunberg diarak dan dipaksa mencium bendera Israel saat ditahan.
TRIBUNNEWS.COM - Para aktivis yang berpartisipasi dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF) menceritakan pengalaman mereka selama serangan Israel terhadap kapal-kapal tersebut dan selama penahanan mereka.
GSF merupakan misi solidaritas untuk Gaza yang mengangkut obat-obatan, makanan, dan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikepung Israel tersebut.
Pelayaran GSF diikuti lebih dari 40 kapal sipil dengan sekitar 500 anggota parlemen, pengacara, dan aktivis.
Konvoi pertamanya berlayar sejak akhir Agustus lalu dari pelabuhan Spanyol hingga bertemu dengan konvoi lainnya di Tunisia dan melanjutkan ke Gaza, lapor Reuters.
Namun pada 1-2 Oktober, militer Israel menangkap ratusan aktivis dan menyita 42 kapal mereka untuk mencegah bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan sekitar 137 aktivis yang ditahan oleh Israel karena berpartisipasi dalam armada telah tiba di Turki setelah dideportasi pada hari Sabtu (4/10/2025).
Ditemui oleh sejumlah wartawan di bandara Turki, para aktivis tersebut bersuara dan menegaskan mereka tidak takut pada Israel.
Greta Thunberg Dipaksa 'Cium' Bendera Israel
Israel dilaporkan menyiksa para aktivis GSF yang ditahan setelah mereka diculik dari kapal-kapal GSF.
Aktivis Amerika, Windfield Beaver, dan aktivis Malaysia, Hazwani Helmi, mengatakan kepada Reuters di bandara, mereka melihat aktivis Swedia Greta Thunberg dianiaya, dengan mengatakan dia didorong dan diarak-arak dengan bendera Israel.
Jurnalis Turki dan peserta Flotilla Sumud Gaza, Ersin Celik, mengatakan ia menyaksikan pasukan Israel “menyiksa Greta Thunberg,” dan menjelaskan bagaimana ia “diseret di tanah” dan “dipaksa mencium bendera Israel.”
Baca juga: Setelah Sebulan Jalani Misi Global Sumud Flotilla, Husein Gaza Lepas Rindu dengan Ibu dan Istrinya
Israel Mencuri Barang-barang Kami
Aktivis Iqbal Gurpinar mengatakan Israel sekali lagi menunjukkan kelemahannya di mata opini publik internasional dan mengungkapkan wajah aslinya.
"Mereka ingin kami menangis, tetapi kami tidak melakukannya. Sebaliknya, kami tertawa dan bernyanyi. Mereka terkejut dan bertanya, 'Bagaimana orang-orang ini bisa tetap bahagia?' Mereka meninggalkan kami dalam keadaan lapar. Di sebuah ruangan yang berisi 14 orang, mereka menyajikan sepiring makanan, hampir tanpa kalori," ujarnya.
"Mereka tidak memberi kami air bersih. Mereka menyita semua obat-obatan kami dan membuangnya ke tempat sampah tepat di depan mata kami. Mereka mencuri segalanya dari kami. Para tentara mengambil komputer, ponsel, dan unit pengisi daya kami, lalu memasukkannya ke dalam tas mereka. Mencuri adalah bagian dari sifat mereka. Mereka mencuri tanah air Palestina," lanjutnya.
Sementara itu, aktivis Osman Cetin Kaya mengatakan dia berada di kapal utama Global Sumud Flotilla, yang merupakan kapal pertama yang dihentikan oleh tentara Israel.
Ia menceritakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap para aktivis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.