Konflik Thailand Vs Kamboja
Thailand Ajukan 13 Proposal ke Kamboja dalam Perundingan Damai di Malaysia
Pertemuan Thailand dan Kamboja yang dimediasi oleh Malaysia pada pekan ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan gencatan senjata tanpa syarat
3. Pertemuan lanjutan komandan militer kedua negara pada hari berikutnya untuk menyusun mekanisme pemantauan gencatan senjata dan jalur komunikasi darurat untuk mencegah pelanggaran.
4. Jaminan akses kemanusiaan bagi lebih dari 270 ribu warga yang mengungsi, termasuk pembentukan koridor aman untuk bantuan pangan, obat-obatan, dan evakuasi.
5. Komitmen melanjutkan perundingan damai jangka panjang untuk menyelesaikan sengketa perbatasan melalui jalur diplomasi dengan Malaysia sebagai mediator.
6. Dukungan internasional, termasuk keterlibatan Amerika Serikat, Tiongkok, dan ASEAN dalam memantau implementasi kesepakatan.
Agenda Pertemuan GBC
Setelah sama-sama menghentikan serangan melalui gencatan senjata tersebut, Thailand dan Kamboja kemudian menggelar Pertemuan Komite Perbatasan Umum (General Border Committee/GBC) yang berlangsung dari 4 hingga 7 Agustus 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi fokus utama diplomasi kedua negara dalam menyelesaikan sengketa perbatasan yang telah lama terjadi.
Sebelum pertemuan utama GBC pada 7 Agustus, kedua negara terlebih dahulu mengadakan pembicaraan tingkat sekretariat dari 4 hingga 6 Agustus 2025 untuk menyusun agenda dan persiapan teknis.
Pertemuan persiapan ini bertujuan menentukan poin-poin krusial yang akan dibahas dalam pertemuan utama Komite Perbatasan Umum.
Adapun agenda utama pertemuan GBC pada 7 Agustus ini adalah mencari solusi terhadap berbagai isu perbatasan yang menjadi titik perbedaan antara Thailand dan Kamboja.
Pihak Thailand diketahui telah menyiapkan delapan kondisi khusus yang menjadi prasyarat dalam pembahasan perbatasan selama pertemuan GBC.
Pembahasan juga akan mencakup penentuan kerangka kerja operasional dan ketentuan acuan (terms of reference) untuk memastikan proses penyelesaian sengketa berjalan lebih efektif.
Topik-topik teknis terkait penandaan perbatasan dan pengelolaan wilayah kontroversial juga turut menjadi fokus utama delegasi kedua negara.
Adapun dalam pertemuan GBC ini Malaysia ikut berperan sebagai fasilitator netral dengan Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) secara resmi ditugaskan untuk memfasilitasi proses pembicaraan.
Perdana Menteri Malaysia juga telah menyatakan kesiapan untuk mengirimkan tim pemantau ke wilayah perbatasan Thailand-Kamboja jika diperlukan sebagai bentuk dukungan terhadap proses perdamaian.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.