Senin, 29 September 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

Kementerian P2MI Pastikan Tak Ada Pekerja Migran Jadi Korban Konflik di Thailand dan Kamboja

Dirjen Pelindungan KemenP2MI, Rinardi mengatakan, pihaknya sudah menghimpun informasi lengkap Pekerja Migran  yang berada di kedua negara.

Tangkapan layar YouTube CNBC-TV18
KONFLIK THAILAND-KAMBOJA - Tangkapan layar YouTube CNBC-TV18 pada Sabtu (26/7/2025). Insiden kebakaran di sebuah lokasi yang dekat dengan stasiun pengisian bahan bakar atau minimarket yang terlihat dari logo PTT dan 7-Eleven Thailand akibat konflik yang memanas dengan Kamboja. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) memastikan tak ada Pekerja Migran yang menjadi korban konflik bersenjata di wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand.

Dirjen Pelindungan KemenP2MI, Rinardi mengatakan, pihaknya sudah menghimpun informasi lengkap Pekerja Migran  yang berada di kedua negara.  

Baca juga: Kementerian P2MI Akan Ambil Opsi Evakuasi Jika Konflik Thailand - Kamboja Pecah Lagi dan Ancam WNI

“Berdasarkan informasi yang diterima KemenP2MI, hingga saat ini tidak ada Pekerja Migran Indonesia yang menjadi korban dalam konflik tersebut,” kata Rinardi dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).

Perihal Pekerja Migran yang rawan terdampak, Kementerian P2MI juga mengambil langkah - langkah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan KBRI Phnom Penh, sebagai upaya mitigasi. 

Pekerja migran adalah individu yang berpindah dari satu negara ke negara lain untuk bekerja dan menerima upah, bukan atas nama dirinya sendiri.

Dalam konteks Indonesia, mereka dikenal sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), yaitu warga negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah bekerja di luar negeri.

“KemenP2MI secara intensif akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Phnom Penh untuk memastikan keselamatan para pekerja migran Indonesia atau Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut,” katanya.

Adapun terkini situasi konflik di perbatasan Kamboja dan Thailand berangsur mereda menyusul kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Malaysia. 

Menurutnya situasi ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas kawasan dan pelindungan bagi pekerja migran Indonesia di kedua negara. 

"Ini merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas kawasan dan pelindungan WNI, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI),” tutur Rinardi.

Baca juga: Imbas Serangan Kamboja setelah Gencatan Senjata, Mendagri Thailand Tunda Pemulangan Pengungsi

Pekerja migran Indonesia di Kamboja dan Thailand juga dapat memperoleh informasi atau melaporkan diri melalui saluran hotline yang dibuka KemenP2MI di nomor 0811 8080 141, hotline KBRI Phnom Penh +855 12 813 282, hotline KBRI Bangkok +66 92 903 1103, atau mengakses online Portal Peduli WNI di www.peduliwni.kemlu.go.id.

Konflik Thailand–Kamboja kembali memanas pada Juli 2025, dipicu oleh sengketa wilayah perbatasan yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad.

Meski telah terjadi gencatan senjata pada 28 Juli 2025, ketegangan masih terasa dan dampaknya cukup besar bagi kawasan Asia Tenggara.

Latar Belakang Konflik

  • Berawal dari sengketa kuil kuno Preah Vihear dan Ta Moan Thom, yang terletak di perbatasan kedua negara
  • Mahkamah Internasional (ICJ) pada 1962 menetapkan kuil Preah Vihear milik Kamboja, namun Thailand tetap mengklaim wilayah sekitarnya.
  • Ketegangan meningkat sejak Mei 2025, ketika terjadi insiden ranjau darat yang menewaskan tentara
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan