Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Tegas Tolak Seruan Pelucutan Senjata sebelum Agresi Israel Berakhir

Pemimpin Hizbullah menolak tuntutan pelucutan senjata, menuntut Israel menghentikan agresi di Lebanon selatan.

X/Telegram/Hizbullah
NAIM QASSEM. - Gambar dari X/Telegram/Hizbullah menunjukkan Sekjen Hizbullah Naim Qassem berpidato pada Kamis (5/12/2024), mengenai dukungan Hizbullah untuk Suriah dalam melawan kelompok oposisi yang ia sebut didukung oleh Israel dan AS. Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya tidak akan memenuhi seruan untuk menyerahkan senjata sebelum agresi Israel terhadap Lebanon benar-benar dihentikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya tidak akan memenuhi seruan untuk menyerahkan senjata sebelum agresi Israel terhadap Lebanon benar-benar dihentikan.

Dalam pidato yang disiarkan stasiun Al-Manar pada Jumat (5/7/2025), Qassem menolak desakan internasional agar Hizbullah melucuti senjata.

“Menanggapi mereka yang menuntut agar perlawanan menyerahkan senjatanya, pertama-tama tuntutlah agar agresi dihentikan,” kata Qassem, seperti dikutip Anadolu Agency.

Ia menekankan bahwa mempertahankan tanah air adalah hak tanpa perlu izin siapa pun.

“Kami tidak akan pernah menerima penyerahan diri. Ketika ada alternatif pertahanan yang serius dan efektif diusulkan, kami siap membahas semua rinciannya,” tambah Qassem.

Latar konflik

Hizbullah adalah kelompok bersenjata dan politik Syiah yang berpengaruh di Lebanon, Middle East Monitor melaporkan.

Sejak perang besar pada 2006, perbatasan selatan Lebanon–Israel sering menjadi medan bentrokan.

Menurut Anadolu, serangan Israel hampir terjadi setiap hari di Lebanon selatan, dengan klaim menargetkan posisi Hizbullah.

Lebanon melaporkan sekitar 3.000 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak kesepakatan November lalu, yang menyebabkan lebih dari 225 kematian dan 500 luka-luka.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tersebut, Israel seharusnya menarik diri sepenuhnya dari Lebanon selatan pada Januari 2025.

Baca juga: AS Minta agar Hizbullah Dilucuti Senjatanya, Lebanon Susun Draf Balasan, Imbalan atas Penarikan IDF

Namun batas waktu itu diperpanjang hingga Februari setelah Tel Aviv menolak mematuhi dan Israel masih mempertahankan lima pos perbatasan.

Tekanan internasional

Pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara Barat telah lama mendesak pelucutan senjata Hizbullah, yang dianggap mengancam stabilitas Lebanon dan kawasan.

Pemerintah Lebanon sendiri dikabarkan sedang menyiapkan tanggapan atas proposal yang disampaikan utusan AS untuk Suriah, Thomas Barrack.

Menurut pejabat Lebanon yang dikutip Anadolu, usulan itu menekankan monopoli senjata oleh negara, reformasi ekonomi, pengawasan perbatasan, dan pencegahan penyelundupan.

Sejarah Singkat Konflik Hizbullah–Israel

Konflik Hizbullah–Israel adalah ketegangan militer berkepanjangan antara kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah dan negara Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan