Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jadi Sekutu Israel, Yunani Peringatkan Zionis Terancam Kehilangan 'Teman' akibat Perang di Gaza

Yunani yang menjadi sekutu, memperingatkan Israel berisiko kehilangan sekutu yang tersisa akibat perang yang merusak di Gaza.

Instagram/b.netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi Instagram Netanyahu pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato pada 24 September 2024. Yunani memperingatkan Israel berisiko kehilangan sekutu yang tersisa akibat perang yang merusak di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, memperingatkan Israel berisiko kehilangan sekutu yang tersisa akibat perang yang merusak di Gaza.

Hal ini disampaikan mitra kunci Israel di Uni Eropa tersebut, di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (26/9/2025).

Adapun Yunani dan Israel saat ini menikmati hubungan diplomatik yang positif dan luas, serta menganggap satu sama lain sebagai sekutu.

Kyriakos Mitsotakis yang merupakan pemimpin Yunani berhaluan kanan-tengah itu mengatakan, Israel memiliki hak untuk membela diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, tetapi tidak dapat "membenarkan kematian ribuan anak-anak."

Kampanye Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 65.000 orang dan melukai lebih dari 167.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

"Yunani mempertahankan kemitraan strategis dengan Israel, tetapi ini tidak menghalangi kami untuk berbicara secara terbuka dan terus terang," kata Mitsotakis, Jumat, dilansir Arab News.

"Kelanjutan tindakan ini pada akhirnya akan merugikan kepentingan Israel sendiri, yang menyebabkan erosi dukungan internasional," jelasnya.

"Saya memberi tahu teman-teman Israel saya bahwa mereka berisiko mengasingkan semua sekutu mereka yang tersisa jika mereka terus berada di jalur yang menghancurkan potensi solusi dua negara," tambah Mitsotakis.

Yunani tidak bergabung dengan kekuatan Eropa termasuk Prancis dan Inggris, yang dalam beberapa hari terakhir mengakui negara Palestina di tengah kekhawatiran mereka terhadap Israel.

Yunani telah menemukan kesamaan kepentingan dengan Israel karena ketegangan yang dialami keduanya dengan Turki, yang telah memperluas pengaruhnya secara tajam di Suriah sejak jatuhnya pemimpin Bashar al-Assad pada Desember 2024 lalu.

Namun, Israel juga menghadapi kritik publik yang luas di Yunani, dan pendahulu Mitsotakis, Alexis Tsipras, yang berhaluan kiri, telah mendesak pengakuan negara Palestina.

Baca juga: Anggap Remeh Walk Out Massal di PBB, Netanyahu: Dibalik Panggung Mereka Memuji Israel

Netanyahu Kecam Negara Barat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam keras negara-negara Barat karena merangkul negara Palestina.

Dikutip dari Al Arabiya, Netanyahu juga menuduh negara Barat menyerah di bawah tekanan dari para aktivis dan pihak lain, yang menurutnya menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Berbicara di Majelis Umum PBB, Jumat, pemimpin Israel itu menanggapi dengan tegas serangkaian langkah diplomatik yang diambil oleh sekutu-sekutu utama Amerika Serikat (AS), yang memperdalam isolasi internasional Israel atas tindakannya dalam perang yang telah berlangsung hampir dua tahun melawan militan Hamas di Gaza.

Minggu ini, para pemimpin Prancis, Inggris, Australia, Kanada, dan negara-negara lain mengakui negara Palestina tanpa syarat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan