Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Tegas Tolak Seruan Pelucutan Senjata sebelum Agresi Israel Berakhir

Pemimpin Hizbullah menolak tuntutan pelucutan senjata, menuntut Israel menghentikan agresi di Lebanon selatan.

X/Telegram/Hizbullah
NAIM QASSEM. - Gambar dari X/Telegram/Hizbullah menunjukkan Sekjen Hizbullah Naim Qassem berpidato pada Kamis (5/12/2024), mengenai dukungan Hizbullah untuk Suriah dalam melawan kelompok oposisi yang ia sebut didukung oleh Israel dan AS. Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya tidak akan memenuhi seruan untuk menyerahkan senjata sebelum agresi Israel terhadap Lebanon benar-benar dihentikan. 

Dikutip dari BBC, Hizbullah terbentuk pada 1980-an dengan dukungan Iran, awalnya sebagai gerakan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Puncak eskalasi besar terjadi pada Perang Lebanon 2006, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Lebanon (sebagian besar warga sipil) dan 160 orang di Israel.

Sejak itu, meski ada gencatan senjata, bentrok sporadis terus terjadi di perbatasan. Israel menuduh Hizbullah menimbun ribuan roket dan menjadi ancaman utama di utara.

Dikutip dari Al Jazeera, pada 2024–2025, perang Gaza-Israel memicu ketegangan baru: Hizbullah meluncurkan serangan lintas perbatasan mendukung Hamas, sementara Israel melakukan serangan udara hampir setiap hari ke Lebanon selatan.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan