Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Minta agar Hizbullah Dilucuti Senjatanya, Lebanon Susun Draf Balasan, Imbalan atas Penarikan IDF

Amerika Serikat (AS) menuntut Lebanon agar Hizbullah menyerahkan persenjataannya di seluruh negeri paling lambat November 2025.

Penulis: Nuryanti
Telegram Hizbullah Lebanon
BENDERA HIZBULLAH LEBANON - Foto ini diambil dari Telegram Hizbullah Lebanon pada Senin (17/3/2025), memperlihatkan bendera Partai Hizbullah. Amerika Serikat (AS) menuntut Lebanon agar Hizbullah menyerahkan persenjataannya di seluruh negeri paling lambat November 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat Lebanon sedang menyusun tanggapan terhadap tuntutan Amerika Serikat (AS) agar Hizbullah menyerahkan persenjataannya di seluruh negeri paling lambat November 2025 mendatang.

Permintaan AS itu sebagai imbalan atas penghentian operasi militer Israel di Lebanon.

Hal ini sebagaimana disampaikan dua sumber yang diberi penjelasan tentang masalah tersebut, Selasa (1/7/2025).

Batas waktu tersebut telah meningkatkan tekanan terhadap Hizbullah yang didukung Iran, yang terpukul keras oleh Israel selama perang tahun lalu, tengah menderita krisis keuangan dan menghadapi tekanan di Lebanon untuk melucuti senjatanya.

Dilansir Al Arabiya, tuntutan Washington disampaikan oleh Thomas Barrack, utusan khusus AS untuk Suriah dan duta besar untuk Turki, selama perjalanan ke Beirut pada 19 Juni 2025.

Sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, mengatakan kepada Reuters, Barrack telah berbagi peta jalan tertulis dengan pejabat Lebanon dan mengatakan kepada mereka bahwa ia berharap mendapat tanggapan paling lambat tanggal 1 Juli 2025 mengenai setiap amandemen yang diusulkan.

"Dokumen enam halaman tersebut berfokus pada pelucutan senjata Hizbullah dan kelompok militan lainnya, dan mendesak Lebanon untuk meningkatkan hubungan dengan negara tetangga Suriah dan melaksanakan reformasi keuangan," kata mereka.

Thomas Barrack mengusulkan pendekatan bertahap untuk pelucutan senjata, di mana Hizbullah akan menyerahkan senjatanya di seluruh Lebanon sebagai imbalan atas penarikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menduduki wilayah di Lebanon selatan, kata sumber tersebut.

Barrack mengatakan pelucutan senjata penuh harus selesai pada bulan November atau paling lambat akhir tahun.

Perlucutan senjata disebut akan mengakhiri serangan Israel yang menargetkan anggota Hizbullah dan membuka dana untuk membangun kembali wilayah Lebanon yang dihancurkan oleh pasukan Israel tahun lalu.

AS mengatakan Washington tidak akan mendukung pembangunan kembali di Lebanon tanpa Hizbullah meletakkan senjata.

Baca juga: Israel Preteli Petinggi Hizbullah, Kali Ini Klaim Lenyapkan Perwira Intelijen Pasukan Elite Radwan  

Usulan tersebut juga mengacu pada pembentukan mekanisme yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjamin pembebasan tahanan yang terkait dengan Hizbullah oleh Israel.

Mereka mengatakan Barrack telah mendesak pejabat Lebanon untuk memanfaatkan peluang yang tercantum dalam peta jalan tersebut karena "mungkin tidak akan muncul lagi."

Barrack dijadwalkan kembali ke Lebanon minggu depan.

Barrack belum memperoleh persetujuan Israel untuk peta jalan tersebut.

Hizbullah Harus Melucuti Senjata sebelum Perundingan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan