Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

IDF Akui Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Pengumuman Nama Bibas dalam Daftar Sandera Hamas

IDF dinilai mengabaikan hak validitas, privasi dalam situasi duka yang dialami keluarga para sandera Israel yang diserahkan oleh Hamas.

khaberni/tangkap layar
PETI HITAM - Tangkap layar Khaberni, Kamis (20/2/2025) menunjukkan empat peti mati hitam berisi empat jenazah sandera Israel yang diserahterimakan dari Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, ke pihak Palang Merah Internasional untuk diberikan ke pihak Israel. Prosesi ini dilakukan di Khan Younis, Gaza Selatan. 

IDF Akui Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Pengumuman Nama Bibas dalam Daftar Sandera Hamas

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel (IDF) mengaku bertanggung jawab atas pengumuman Rabu (19/2/2025) malam seputar penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Hamas.

Dalam pengumumannya, IDF menyatakan kalau Shiri Bibas dan kedua putranya, Ariel dan Kfir, ada dalam daftar sandera Hamas yang dibunuh yang diserahkan ke Israel, Kamis (20/2/2025) hari ini.

Baca juga: Pesan Menyakitkan dari Hamas ke Netanyahu Saat Penyerahan Gelombang Pertama Jenazah Sandera Israel

"IDF bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan keluarga para sandera. IDF menyelidiki masalah tersebut dan berbicara dengan keluarga. Kami menyesalkan kesalahan yang dilakukan dengan itikad baik terhadap keluarga, serta tekanan emosional yang ditimbulkan," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Nama keempat sandera yang dibunuh yang akan diserahkan oleh Hamas pada Kamis ini pertama kali dikeluarkan oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut dan dikonfirmasi wartawan ke pejabat tinggi Israel.

Keluarga Bibas mengatakan mereka tidak menyetujui nama-nama tersebut dipublikasikan.

Semestinya, terlepas dari pengumuman Hamas soal daftar jenazah sandera, keluarga meminta pihak berwenang Israel untuk melakukan validasi atas identitas jenazah melalui pemeriksaan forensik.

Adapun Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyalahkan IDF atas kesalahan tersebut.

IDF dinilai mengabaikan hak validitas atau kebenaran dari identitas para jenazah tersebut terhadap keluarga sandera.

IDF juga dianggap mengabaikan hak privasi dalam situasi duka yang dialami keluarga para sandera Israel yang diserahkan oleh Hamas.

Baca juga: Pernyataan Brigade Al Qassam Tentang Penyerahan 4 Jenazah Sandera Israel: Mereka Dibom IDF

PENYERAHAN JENAZAH - Tangkap layar RNTV, yang menunjukkan pemandangan dari udara saat prosesi penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Kamis (20/2/2025). Hamas mengklaim, terbunuhnya sandera Israel yang mereka tahan di Gaza karena pengeboman pasukan Israel (IDF).
PENYERAHAN JENAZAH - Tangkap layar RNTV, yang menunjukkan pemandangan dari udara saat prosesi penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Kamis (20/2/2025). Hamas mengklaim, terbunuhnya sandera Israel yang mereka tahan di Gaza karena pengeboman pasukan Israel (IDF). (RNTV/TangkapLayar)

Netanyahu Batal Hadiri Upacara Penerimaan 4 Jenazah

Adapun Benjamin Netanyahu yang sebelumnya dijadwalkan menghadiri prosesi penerimaan jenazah para sandera Israel, tidak tampak dalam upcara tersebut.

Netanyahu dikabarkan, batal mengikuti upacara penerimaan empat jenazah sandera Israel yang diserahkan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui Palang Merah Internasional (ICRC) hari ini, Kamis (19/2/2025) pada menit terakhir pelaksanaan prosesi.

Penyerahan jenazah sandera Israel adalah bagian dari pertukaran tahanan gelombang ke-7 dalam perjanjian gencatan senjata tahap pertama yang dimulai sejak 19 Januari 2025.

Channel12 Israel awalnya melaporkan bahwa Netanyahu dikabarkan akan hadir dalam upacara penerimaan empat jenazah sandera

Bahkan, pejabat Israel yang bertugas di lapangan telah menerima perintah untuk mempersiapkan partisipasi Netanyahu dalam upacara penerimaan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved