Konflik Suriah
Akar Masalah Perang di Suriah: Rusia-Iran Vs AS-Israel? Pemerintah Vs Oposisi Bersenjata
Perang kembali berkecamuk di Suriah beberapa tahun lalu perang di Suriah telah menewaskan ratusan ribu orang dan diklaim campur tangan Rusia dan AS.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Perang saudara di Suriah kembali terjadi.
Terbaru pemberontak Suriah telah mendeklarasikan kemenangannya di sejumlah kota penting.
Pasukan pemberontak itu bahkan telah merayakan kemenangannya di kota Homs yang dianggap strategis.
Ini merupakan kota terbesar ketiga di Suriah.
Kota vital menghubungkan wilayah utara dan selatan negara itu melalui ibu kota Damaskus.
"Terdapat perayaan besar di kota Tripoli di Lebanon utara setelah pemberontak merebut Homs," demikian Reuters memberitakan pada Sabtu (7/12/2024).
Langkah ini menyusul laporan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah meninggalkan negara itu, meski dibantah oleh pemerintahan resmi Suriah.
Serangan Mendadak 27 November 2024 Lalu
Perang di Suriah kembali berkecamuk setelah serangan cepat pemberontak Suriah dimulai pada tanggal 27 November 2024 pekan lalu.
Serangan itu dipimpin oleh kelompok Sunni Islamis Hay'at Tahrir al-Sham dan didukung oleh faksi-faksi oposisi lainnya, termasuk Tentara Nasional Suriah yang didukung Turki.
Sejak saat itu pemerintah telah mengalami serangkaian kekalahan besar.
Sejumlah kota direbut pemberontah termasuk Aleppo, Hama, dan Daraa, dan terbaru Homs.
Pemberontak semakin dekat ke ibu kota Damaskus meskipun militer Suriah berulang kali meyakinkan akan melakukan serangan balik.

Rusia dan Iran Dukung Pemerintah?
Rusia, Iran, dan faksi-faksi koalisi Poros Perlawanan yang dipimpin Iran termasuk milisi Muslim Syiah yang bermarkas di Irak, awalnya menjanjikan dukungan bagi pemerintah Suriah.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani adalah salah satu dari dua pemimpin Arab, bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang menyampaikan dukungannya bagi Assad pada awal kemenangan pemberontak.
Konflik Suriah
Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
---|
Israel Meriang, Turki akan Beli 40 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Jerman |
---|
Tiga Percobaan Pembunuhan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa dalam 7 Bulan, Upaya Terakhir Paling Nekat |
---|
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.