Senin, 29 September 2025

Konflik Suriah

Akar Masalah Perang di Suriah: Rusia-Iran Vs AS-Israel? Pemerintah Vs Oposisi Bersenjata

Perang kembali berkecamuk di Suriah beberapa tahun lalu perang di Suriah telah menewaskan ratusan ribu orang dan diklaim campur tangan Rusia dan AS.

|
Editor: Hasanudin Aco
AFP/MUHAMMAD HAJ KADOUR
Pejuang antipemerintah berpatroli di Aleppo tengah pada tanggal 30 November 2024. - Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada tanggal 29 November, saat mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. (Photo by Muhammad HAJ KADOUR / AFP) 

 

TRIBUNNEWS.COM, RUSIA -  Perang saudara di Suriah kembali terjadi.

Terbaru pemberontak Suriah telah mendeklarasikan kemenangannya di sejumlah kota penting.

Pasukan pemberontak itu bahkan telah merayakan kemenangannya di kota Homs yang dianggap strategis.

Ini merupakan kota terbesar ketiga di Suriah.

Kota vital menghubungkan wilayah utara dan selatan negara itu melalui ibu kota Damaskus.

"Terdapat perayaan besar di kota Tripoli di Lebanon utara setelah pemberontak merebut Homs," demikian Reuters memberitakan pada Sabtu (7/12/2024).

Langkah ini menyusul laporan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah meninggalkan negara itu, meski dibantah oleh pemerintahan resmi Suriah.

Serangan Mendadak 27 November 2024 Lalu

Perang di Suriah kembali berkecamuk setelah serangan cepat pemberontak Suriah dimulai pada tanggal 27 November  2024 pekan lalu.

Serangan itu dipimpin oleh kelompok Sunni Islamis Hay'at Tahrir al-Sham dan didukung oleh faksi-faksi oposisi lainnya, termasuk Tentara Nasional Suriah yang didukung Turki. 

Sejak saat itu pemerintah telah mengalami serangkaian kekalahan besar.

Sejumlah kota direbut pemberontah termasuk  Aleppo, Hama, dan Daraa, dan terbaru Homs.

Pemberontak semakin dekat ke ibu kota Damaskus meskipun militer Suriah berulang kali meyakinkan akan melakukan serangan balik.

Berita populer internasional, di antaranya konflik Suriah yang memulai babak baru. Ibu kota Damaskus dikepung, keberadaan presiden tidak diketahui.
Ibu kota Damaskus dikepung, keberadaan presiden tidak diketahui. (Kolase Tribunnews)

Rusia dan Iran Dukung Pemerintah?

Rusia, Iran, dan faksi-faksi koalisi Poros Perlawanan yang dipimpin Iran termasuk milisi Muslim Syiah yang bermarkas di Irak, awalnya menjanjikan dukungan bagi pemerintah Suriah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani adalah salah satu dari dua pemimpin Arab, bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang menyampaikan dukungannya bagi Assad pada awal kemenangan pemberontak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan