Dua Pelaku Pencabulan di Fasilitas Konsultasi Kabukicho Tokyo Ditangkap
Kimimamo ini dibuka pada bulan Mei 2024 sebagai tanggapan atas serangkaian kasus di mana siswa SMP dan SMA yang tidak memiliki tempat berkumpul
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua tersangka, termasuk seorang pria berusia 20-an, ditangkap karena melakukan tindakan cabul di tempat umum, seperti menyentuh tubuh pengguna wanita, di fasilitas yang dibuka oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo untuk mendukung anak-anak berkumpul di sekitar Toyoko di Kabukicho, Shinjuku.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki sistem manajemen fasilitas tersebut secara rinci.
"Dua orang telah kami tangkap, termasuk tersangka pengangguran Kazuki Arai (25) yang tinggal di Prefektur Chiba," ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Tokyo.
Menurut mereka yang terlibat dalam penyelidikan, dia diduga melanggar Ordonansi Pencegahan Gangguan Pemerintah Metropolitan Tokyo karena melakukan tindakan cabul di tempat umum, seperti menyentuh tubuh pengguna wanita, di fasilitas konsultasi "Kimimamo" yang dibuka oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo di Kabukicho pada beberapa bulan lalu.
Fasilitas Kimimamo ini dibuka pada bulan Mei 2024 sebagai tanggapan atas serangkaian kasus di mana siswa SMP dan SMA yang tidak memiliki tempat di rumah atau sekolah berkumpul di sekitar Toyoko Kabukicho dan terlibat dalam kejahatan dan masalah, dan konselor khusus bertanggung jawab untuk menangani situasi tersebut.
Baca juga: Ketua Partai Komeito Jepang Tidak Ikut Pemilu, Pensiunkan Diri
Di fasilitas tersebut merupakan ruang kosong yang dapat dengan mudah digunakan tanpa mengungkapkan nama atau alamat, dan ditemukan bahwa ada kecurigaan bahwa sejumlah orang dewasa yang tidak ditentukan masuk dan keluar dari rekaman kamera keamanan ternyata telah melakukan tindakan ilegal di sana.
Pada akhir Juli, total sekitar 1.600 orang telah menggunakan fasilitas tersebut, dan dikonfirmasi bahwa ada kasus yang mendorong prostitusi kepada pengguna, sehingga Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki sistem manajemen dan keadaan penggunaan yang sebenarnya secara rinci.
Akikazu Konishi, seorang profesor di Fakultas Hukum Universitas Waseda yang berspesialisasi dalam hukum remaja dan akrab dengan situasi aktual Toyoko, mengatakan, "Karena karakteristik distrik hiburan, ada kemungkinan orang dewasa yang jahat dapat berbaur dengan fasilitas yang melindungi anak-anak tersebut."
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Sosok Predator Seksual di Solo, Dilaporkan Sejak Juni 2025 dan Diduga Korban Lebih dari 3 Anak |
![]() |
---|
Pendeta di Semarang Divonis 7 Tahun Penjara usai Terbukti Cabuli Anak, Modusnya Pembersihan Diri |
![]() |
---|
Ayah di Serang Banten Cabuli Anak Tiri Sebanyak 20 Kali, Modus Aplikasi Kencan |
![]() |
---|
Hati-Hati, Taifun No. 9 Diprediksi Hantam Tokyo Jepang Setelah 1 Agustus |
![]() |
---|
Setubuhi Perempuan Disabilitas, Warga Lombok Tengah Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.