Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Iran Tak Terduga, Bandara Ben Gurion di Tel Aviv Sepi, Maskapai Ogah Terbang ke Israel

Banyak maskapai penerbangan internasional mengumumkan pembatalan penerbangan mereka ke Israel karena misteriusnya waktu serangan balasan Iran

khaberni
Tangkap layar video situasi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, wilayah pendudukan Israel tampak sepi penumpang. Sebagian besar maskapai internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Israel karena misteriusnya waktu pembalasan Iran. 

Menurut Radio Angkatan Darat Israel, militer merumuskan skenario untuk kemungkinan serangan terhadap Hizbullah dan meletakkannya di atas meja untuk diskusi tingkat politik guna menilai situasi.

Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah bahwa Hizbullah akan "membayar harga yang mahal" atas serangan tersebut.

Kekhawatiran telah berkembang tentang perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Eskalasi tersebut terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu, menyusul serangan oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.

Tank Merkava Israel meluncur di jalan di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan pejuang Hamas, di sisi selatannya sehari setelah pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY / AFP)
Tank Merkava Israel meluncur di jalan di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan pejuang Hamas, di sisi selatannya sehari setelah pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY / AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Iron Dome dan Merkava Dikerahkan ke Perbatasan Utara

Hari Minggu malam waktu setempat (28/7/2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mendapat "lampu hijau" untuk menyerang Hizbullah di Lebanon. Israel diprediksi akan melakukan serangan darat dalam 24 jam ke depan.

Beberapa jam sebelumnya, para petinggi militer Israel atau IDF telah dengan suara bulat menyusun rencana operasi militer terhadap Lebanon.

Daftar petinggi IDF yang hadir dalam rapat di antaranya Kepala Staf IDF, Herzi Halevi, Kepala Komando Utara, hingga Kepala Direktorat Intelijen.

Dengan adanya lampu hijau dari eselon politik Israel, serangan darat diperkirakan segera berlangsung.

"Izin" serangan ke Lebanon diberikan untuk merespons serangan--yang dituding--yang dilakukan Hizbullah terhadap belasan anak-anak dan remaja yang tengah bermain sepak bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27/7/2024) sore.

Di media sosial, beredar video yang memperlihatkan pergerakan kavaleri tank dan kendaraan lapis baja Israel besar-besaran ke wilayah utara yang berbatasan dengan Lebanon.

Di antara yang terlihat adalah Tank Merkava dan konvoi batrei pertahanan udara Iron Dome.

Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams. Kelompok pejuang Lebanon itu juga menyebut roket tersebut berasal dari Iron Dome yang gagal menghancurkan target.

Kelompok Hezbollah dikabarkan juga dalam kondisi siaga satu sepanjang Minggu (28/7/2024).

Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah disebut telah memberikan izin untuk berperang habis-habisan jika Israel berani melakukan serangan darat ke Lebanon.

"Kami tidak menginginkan perang skala penuh dengan Israel, tetapi siap untuk itu. Perlu diingat, setiap serangan besar ke Lebanon dapat menyebabkan keterlibatan "Poros Perlawanan," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved