Konflik Palestina Vs Israel
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha
Untuk pertama kalinya sejak serangan mengejutkan Israel di Doha pekan lalu, seorang pemimpin senior Hamas akhirnya angkat bicara.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya sejak serangan mengejutkan Israel di Doha pekan lalu, seorang pemimpin senior Hamas akhirnya angkat bicara.
Salah satu tokoh penting dalam biro politik Hamas, Ghazi Hamad menceritakan detik-detik ketika rudal Israel menghantam ibu kota Qatar, Doha.
Qatar adalah sebuah negara yang selama ini dikenal netral namun aktif dalam proses negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Serangan yang terjadi pada Selasa (9/9/2025), menjadi tonggak baru dalam eskalasi konflik, di mana untuk pertama kalinya Israel meluncurkan serangan langsung ke wilayah Qatar.
Tepat sekitar pukul 3 sore waktu Doha, dentuman keras mengguncang kawasan elite West Bay Lagoon.
Kawasan ini dikenal sebagai pusat diplomatik dan hunian ekspatriat, termasuk kantor-kantor penting dan sejumlah kedutaan besar.
Dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera Arabic, Hamad mengungkap bahwa saat serangan terjadi, ia dan beberapa pejabat tinggi Hamas tengah menggelar pertemuan internal untuk membahas proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS, Donald Trump.
"Kami sedang rapat, bersama delegasi negosiasi dan beberapa penasihat. Kurang dari satu jam setelah kami mulai meninjau proposal Amerika yang kami terima dari mediator Qatar, kami mendengar ledakan keras," ujar Ghazi Hamad kepada Al Jazeera Arabic pada hari Rabu (17/9/2025).
Suasana berubah mencekam dalam hitungan detik.
Tanpa menunggu, para anggota rapat langsung berhamburan keluar dari lokasi.
"Kami langsung meninggalkan lokasi kejadian, karena sejak awal kami tahu ledakan itu adalah tembakan Israel. Kami pernah tinggal di Gaza dan mengalami tembakan Israel sebelumnya," tambah Hamad.
Baca juga: Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha
6 Tewas, Para Pemimpin Selamat
Serangan rudal Israel tersebut menewaskan enam orang—lima di antaranya adalah anggota Hamas, dan satu adalah pejabat keamanan Qatar.
Di antara korban, termasuk putra dari pemimpin senior Hamas Khalil al-Hayya serta ajudan utamanya.
Kontak juga hilang dengan tiga pengawal lainnya.
Namun, para tokoh penting yang menjadi target utama serangan, termasuk Khalil al-Hayya dan Khaled Meshaal—dilaporkan selamat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.