Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tembak Dulu Baru Bertanya, Tentara Israel Blak-blakan Diperintah Eksekusi Brutal Warga Gaza

Tentara Israel bahkan menembak karena mereka bosan atau untuk melepas ketegangan. IDF diperbolehkan menembaki warga Palestina secara brutal

khaberni/HO
Pasukan Israel (IDF) dilaporkan meminta para politisi Tel Aviv untuk memutuskan serangan skala besar ke Lebanon di mana serangan gerakan Hizbullah sudah pada tahap mematikan ke wilayah pendudukan Israel di front utara. 

Tembak dulu, Bertanya Belakangan, Tentara Israel Blak-blakan Dapat Perintah Eksekusi Brutal Warga Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Majalah +972 merilis kesaksian dari para tentara Israel dan rekaman yang menguatkan pengakuan tersebut Senin (8/7/2024).

Pengakuan itu mengungkapkan pola penembakan tanpa pandang bulu dan eksekusi brutal terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Terkait penembakan brutal itu, Al-Jazeera baru-baru ini menayangkan video yang mendokumentasikan apa yang disebutnya "eksekusi singkat" oleh tentara Israel di sepanjang jalan pesisir Gaza.

Baca juga: Tentara IDF Eksekusi 2 Warga Palestina yang Angkat Tangan-Kibarkan Bendera Putih, Hamas Desak ICC

Video tersebut merekam beberapa insiden di mana warga Palestina yang tidak bersenjata ditembak mati tanpa adanya provokasi yang jelas.

Rekaman tersebut, yang jarang terlihat di daerah kantong yang terkepung karena pembatasan media yang ketat, menggambarkan adegan di mana warga Palestina, yang tampak tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman langsung, ditembak mati oleh tentara Israel pada beberapa kesempatan.

Tentara IDF Boleh Menembak Semuanya

Tentara Israel, yang sebagian besar berbicara secara anonim karena sensitifnya pengungkapan informasi mereka, mengatakan kepada Majalah +972 bahwa mereka sering kali diberi wewenang untuk menggunakan kekuatan mematikan sesuai pertimbangan dan kemauan mereka sendiri, terutama di wilayah yang ditetapkan sebagai “zona terlarang”.

Daerah-daerah tersebut, yang ditentukan secara sewenang-wenang oleh militer IDF, menjadi tempat mematikan di mana warga sipil berisiko ditembak di tempat hanya karena kehadiran mereka.

“Kami hampir diberi kebebasan bertindak secara total,” kenang seorang tentara yang diidentifikasi sebagai B, yang bertugas di Gaza selama berbulan-bulan.

Baca juga: Al Qassam Ledakkan Ladang Ranjau, Buldoser D9 Israel Hancur, 4 Tank Merkava Hangus di Shejaiya

Para prajurit dari pasukan Israel (IDF) di Jalur Gaza. IDF dilaporkan mengalami krisis personel dan berniat membentuk divisi baru untuk mengatasi kekurangan prajurit di tengah gelombang kecemasan pasukan lama yang sudah mengalami titik kulminasi dari perang yang berlarut di Gaza.
Para prajurit dari pasukan Israel (IDF) di Jalur Gaza. IDF dilaporkan mengalami krisis personel dan berniat membentuk divisi baru untuk mengatasi kekurangan prajurit di tengah gelombang kecemasan pasukan lama yang sudah mengalami titik kulminasi dari perang yang berlarut di Gaza. (khaberni)

“Jika ada sedikit pun ancaman, perintahnya jelas: tembak dulu, ajukan pertanyaan nanti.”

Perintah ini, seperti dijelaskan oleh tentara, mencakup penembakan terhadap siapa pun yang dianggap mencurigakan, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

Ketika tentara melihat seseorang mendekat, “diperbolehkan menembak ke arah pusat massa [tubuhnya], bukan ke udara,” lanjut B.

“Diperbolehkan menembak semua orang, gadis muda, wanita tua,” tambahnya.

Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF
Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF (Via JPost)

Bebas Bakar Rumah Palestina

Kesaksian tersebut juga mengungkapkan praktik pembakaran rumah-rumah warga Palestina yang meresahkan sebagai manuver taktis, yang diduga untuk mencegah penggunaan kembali peralatan atau pasokan militer oleh Hamas.

“Sebelum pergi, Anda membakar rumah – setiap rumah,” kata tentara lain, yang diidentifikasi sebagai Green, yang menyaksikan langsung tindakan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved