Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jokowi Sebut Tragedi Kemanusiaan di Palestina Tak Bisa Ditoleransi

Menurut Jokowi, perang adalah hal yang tak masuk akal di dunia super modern saat ini.

Penulis: Reza Deni
Editor: Erik S
Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut baik para delegasi sejumlah negara yang hadir dalam R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) membicarakan konflik, termasuk di Gaza, Palestina.  

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut baik para delegasi sejumlah negara yang hadir dalam R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) membicarakan konflik, termasuk di Gaza, Palestina

Menurut Jokowi, perang adalah hal yang tak masuk akal di dunia super modern saat ini.

"Sungguh tidak masuk di nalar, sungguh tidak masuk dalam nurani kita di dunia yang super modern sekarang ini masih terjadi perang dan pembantaian secara terang-terangan yang merenggut warga sipil, yang merenggut perempuan dan anak-anak," kata Jokowi dalam sambutannya di R20 ISORA yang digelar di Ballroom Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Menteri Pertahanan Israel: Kami akan Serang Gaza dengan Kekuatan Penuh Seusai Gencatan Senjata

Jokowi mengatakan apa yang terjadi di Palestina tidak bisa ditoleransi. 

"Tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun, gencatan senjata harus segera dilakukan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perlu diingat damai harus segera dimulai," ucapnya.

Jokowi mengatakan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa yang telah dinyatakan dalam amanat konstitusi. 

"Indonesia juga memiliki pengalaman panjang dalam merajut keberagaman dalam menjembatani perbedaan-perbedaan, dan dalam mempersatukan kemajemukan. Saat ini penduduk Indonesia hampir mencapai 280 juta, yang terdiri dari 714 suku dengan lebih dari 1.300 bahasa lokal atau bahasa daerah, memeluk agama yang berbeda-beda, dan hidup di 17 ribu pulau yang kita miliki," ujarnya.

Dikatakan Jokowi,  bukan hal mudah mempersatukan Indonesia. 

"Tapi kita bisa dan kita bersyukur bahwa Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, mampu mengikis ego keagamaan, mampu mengikis ego kedaerahan, sehingga mampu mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity," kata dia.

"Hal tersebut tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh ajaran agama, tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh para pemimpin agama yang mengajarkan cinta tanah air adalah bagian dari iman, toleransi terhadap perbedaan-perbedaan adalah bagian dari iman, dan menjaga persatuan juga bagian dari iman," tandas Jokowi.

Sebelumnya, - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan R20 International Summit of Religious Authorities atau R20 ISORA, di Park Hyatt Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Tentara Israel Bakal Hukum Keras Prajurit yang Menolak Ikut Perang ke Gaza Lawan Hamas

Forum yang berisikan tokoh agama dan pemimpin spiritual dunia ini mengangkat tema 'Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan'.

Forum mengupayakan perdamaian global ini dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pidatonya presiden Jokowi mengungkapkan keyakinannya bahwa peran agama, tokoh agama serta masyarakat sangat penting untuk ciptakan kedamaian dunia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved