Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Hamas Osama Hamdan: Pengakuan Negara Palestina Buah Perlawanan, Bukan Sekadar Simbol

Osama Hamdan sebut pengakuan Palestina hasil perlawanan, tapi menegaskan langkah konkret hentikan agresi Israel lebih penting.

FADEL SENNA / AFP
OSAMA HAMDAN. Pemimpin gerakan Islam Palestina Hamas, Osama Hamdan memberikan pidato pada pertemuan tahunan kelima gerakan Unifikasi dan Reformasi Maroko (dikenal sebagai Attawhid Wal'Islah dalam bahasa Arab dan MUR dalam bahasa Prancis) pada tanggal 9 Agustus 2014 di teater Mohammed V di ibu kota Rabat. (Foto arsip 2014/FADEL SENNA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM – Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan menyatakan pengakuan internasional terhadap Palestina merupakan “langkah ke arah yang benar” sekaligus buah politik dari perlawanan rakyat Palestina.

Dalam wawancara dengan televisi Al Mayadeen pada Selasa (23/9/2025), Hamdan menegaskan pengakuan itu tak cukup bila tidak disertai langkah nyata menghentikan agresi Israel di Gaza.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan konkret untuk menghentikan pembunuhan dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil,” ujarnya.

Menurut Hamdan, beberapa pemerintah mencoba membatasi diri pada pengakuan simbolis agar terhindar dari tanggung jawab menjatuhkan sanksi kepada Israel.

Ia mendesak komunitas internasional menerjemahkan langkah diplomatik menjadi tekanan nyata, termasuk sanksi, bukan justru memaksakan kompromi kepada rakyat Palestina.

Menanggapi serangan Israel ke Qatar yang disebut sebagai upaya pembunuhan terhadap pimpinan Hamas, Hamdan mengatakan pihaknya tidak mengirimkan pesan kepada Presiden AS Donald Trump maupun pemimpin lain.

Ia menilai serangan itu menunjukkan Israel tidak menghormati batas kedaulatan negara lain.

Hamdan juga menolak proposal gencatan senjata yang ditawarkan Israel, yang menurutnya hanya taktik mengulur waktu setelah gagal meraih kemenangan politik dalam dua tahun konflik.

“Israel tidak tertarik pada gencatan senjata sejati,” katanya.

Lebih jauh, Hamdan menegaskan koordinasi erat antara perlawanan Palestina dan Lebanon, khususnya Hizbullah.

Ia memuji mendiang pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, dan menyebut warisannya memperkuat Poros Perlawanan.

“Ada pencapaian yang belum diungkapkan ke publik, waktunya akan tiba,” tambahnya.

Baca juga: 2 Media Israel Soroti Prabowo Ucap Shalom Saat Berpidato di Markas PBB

Mengenai Mesir, Hamdan memuji sikap Kairo yang menolak pemindahan massal warga Gaza.

Ia menuding Israel tengah memobilisasi tekanan terhadap Mesir karena sikap tersebut.

“Ancaman Israel bukan hanya deportasi warga Palestina, tapi juga upaya memaksakan kehendaknya terhadap negara-negara tetangga,” kata Hamdan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan