Konflik Palestina Vs Israel
Prancis Akan Kirim Puluhan Lapis Baja ke Tentara Lebanon, Taktik Lemahkan Hizbullah dari Dalam?
Rencana Prancis ini muncul ketika Hizbullah masih terlibat bentrokan bersenjata dengan tentara Israel di perbatasan selatan Lebanon.
Milisi perlawanan Lebanon terus melancarkan serangan setiap hari terhadap lokasi-lokasi di perbatasan Israel sejak pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato pada 3 November.
Itu menjadi kemunculan pertamanya di publik sejak pecahnya perang Hamas-Israel. Pidatonya tersebut dinilai akan menjadi sinyalemen sikap Hizbullah terhadap situasi perang Gaza.
Dalam pidatonya, Nasrallah memperingatkan kalau kelompoknya akan melanjutkan operasinya melawan Israel di perbatasan dan menyebut Tel Aviv akan menanggung akibatnya jika memilih untuk melanggar “aturan keterlibatan” dengan meningkatkan serangannya ke wilayah Lebanon.
Terlepas dari peringatan tersebut, serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan beberapa warga sipil di Lebanon selatan pada tanggal 5 November, termasuk anak-anak.
Hizbullah membalas dengan dua serangan roket ke pemukiman Israel di Kiryat Shmona.
Seorang warga Israel tewas di dekat Kiryat Shmona akibat tembakan rudal anti-tank dari Lebanon pada malam sebelumnya, menurut militer Israel.

Taktik Prancis Lemahkan Hizbullah dari Dalam?
Rencana puluhan lapis baja Prancis ke LAF ini dinilai menjadi ancaman tersendiri bagi Hizbullah.
Meski berstatus bukan sebagai tentara negara, Hizbullah secara de facto memiliki kekuatan militer sebanding bahkan melebihi LAF.
Carnegie Middle East Center dalam sebuah ulasannya menyebut di Lebanon, terdapat dualisme kepemimpinan militer di Lebanon yang bermuara pada LAF dan Hizbullah.
Sebagai aktor militer non-negara, Hizbullah memiliki struktur organisasi kompleks yang tersusun secara sistematis, termasuk mencakup aspek politik, di parlemen dan pemerintahan Lebanon.
"Dualisme militer ini bertahan selama hampir tiga puluh tahun, di mana LAF dan Hizbullah secara bersamaan menikmati tingkat legitimasi dan hidup bersama meskipun alasan keberadaan dan arah perkembangan mereka berbeda. Namun, ketika mereka berevolusi dan memperluas peran dan hak prerogatif keamanan nasional mereka di Lebanon pasca-Suriah, dualisme militer menjadi semakin rapuh karena perselisihan baru antara LAF dan Hizbullah berubah menjadi warna baru lanskap keamanan nasional Lebanon," tulis lembaga analis Timur Tengah tersebut.
Lembaga analis lain, CSIS International Studies menyebut, Hizbullah memiliki tiga keunggulan utama dibandingkan LAF dan negara Lebanon.
"Hizbullah memiliki kesatuan komando yang lengkap dan koheren, kemauan untuk bertindak tegas, dan kemampuan yang tak tertandingi dalam membentuk narasi dan gambaran tindakannya," tulis ulasan lembaga tersebut.
Pun begitu, bala bantuan lapis baja Prancis ke LAF bisa jadi dianggap langkah provokatif yang membuat Hizbullah waspada terhadap 'rekan senegara' mereka sendiri.
Jika friksi membesar, Hizbullah justru akan memiliki dua front pertempuran, terhadap Israel dan LAF. Menghadapi dua perang jelas sedikit-banyak melemahkan kekuatan Hizbullah sendiri.
(oln/*/TC/csisis/cmec)
Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.