Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tokoh Palestina Minta Indonesia Hentikan Dialog dengan Israel: Masa Setan Diajak Diskusi?

Mustafa Barghouti menyerukan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menutup segala bentuk komunikasi dengan Israel. 

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Danang Triatmojo
Tokoh pergerakan cum Presiden Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti (tengah) dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tokoh pergerakan Palestina sekaligus Presiden Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti, menyerukan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menutup segala bentuk komunikasi dengan Israel

Ia menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan negara tersebut tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun.

“Sudah sewajarnya rakyat dan pemimpin Indonesia menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel. Tidak ada alasan yang bisa diterima,” ujar Mustafa dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

Mustafa menilai bahwa Israel telah melakukan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional, termasuk pendudukan wilayah Palestina dan serangan terhadap warga sipil.

“Israel adalah negara yang secara terang-terangan melanggar HAM dan melakukan berbagai kejahatan. Karena itu, kami menolak segala bentuk dialog antara rakyat Indonesia dengan rakyat atau pemimpin Israel,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan keraguannya terhadap efektivitas dialog dengan Israel, yang menurutnya tidak akan menghasilkan perdamaian. 

Mustafa menggunakan analogi yang tajam untuk menggambarkan ketidakmungkinan berdialog dengan pihak yang terus melakukan penindasan.

“Bagaimana mungkin berdialog dengan penjajah yang terus melakukan kekerasan? Itu seperti mencoba berdiskusi dengan setan,” kata Mustafa.

Baca juga: Tolak Rencana Evakuasi ke Indonesia, Tokoh Palestina Khawatir Sejarah Nakba Terulang

Pernyataan Mustafa mencerminkan kekhawatiran mendalam dari pihak Palestina terhadap upaya normalisasi yang dinilai dapat melemahkan perjuangan rakyat Palestina dan memperkuat legitimasi pendudukan Israel.

Pada kesempatan yang sama Mustafa juga menolak keras rencana evakuasi warga Palestina korban perang ke Indonesia. 

Ia menyebut langkah tersebut berisiko mengulang sejarah kelam Nakba 1948, ketika ratusan ribu warga Palestina dipaksa meninggalkan tanah mereka secara permanen.

“Tujuan utama kami datang ke Indonesia adalah mendorong penolakan terhadap setiap upaya evakuasi warga Palestina keluar dari wilayah Palestina,” tegas Mustafa.

Mustafa menyatakan bahwa rakyat Palestina menolak evakuasi paksa, meskipun dengan dalih perawatan medis. 

Ia mempertanyakan logika pemindahan korban perang ke luar negeri, dan mengajak masyarakat Indonesia membayangkan jika hal serupa terjadi di tanah air.

“Maukah kalian, warga Indonesia, dipindahkan ke Vietnam jika terluka akibat perang?” ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan