Konflik Palestina Vs Israel
WHO Ungkap Fakta, Israel Sudah Keluarkan Perintah Evakuasi Sebelum Rumah Sakit Gaza Dibom
Beberapa Hari Sebelum Bencana Bom Rumah Sakit Gaza, Israel Telah Menembakkan Roket, Memerintahkan Evakuasi
Uskup Agung Canterbury juga mengeluarkan pernyataan:
“Rumah sakit dan pasien di Gaza berada dalam bahaya besar. Para pasien yang sakit parah dan terluka di Rumah Sakit Ahli yang dikelola Anglikan – dan fasilitas kesehatan lainnya di Gaza utara – tidak dapat dievakuasi dengan aman. Mereka kehabisan pasokan medis. Mereka sedang menghadapi bencana."
“Rumah Sakit Ahli terkena serangan roket Israel tadi malam, dan empat staf terluka dalam ledakan tersebut. Rumah sakit lain juga terkena dampaknya."
“Saya mengimbau agar perintah evakuasi di rumah sakit di Gaza utara dibatalkan – dan agar fasilitas kesehatan, petugas kesehatan, pasien, dan warga sipil dilindungi."
“Serangan teror yang jahat dan biadab terhadap warga Israel oleh Hamas adalah tindakan yang sangat menghujat. Namun warga sipil Gaza tidak bertanggung jawab atas kejahatan Hamas."
"Mohon terus berdoa untuk semua orang yang tidak bersalah, Israel dan Palestina, yang terjebak dalam kekerasan mengerikan di Tanah Suci.”

WHO: Korban Bisa Mencapai 800 Jiwa
Perwakilan WHO di konferensi pers menyatakan, lembaga tersebut tidak dalam kapasitas menentukan soal label 'kejahatan perang'.
"Kejahatan perang adalah istilah yang spesifik. WHO tidak dapat menentukan hal itu," kata Richard Peeperkorn, Perwakilan WHO.
Tak lama setelah mengeluarkan pernyataan tersebut, badan kesehatan PBB dalam siaran pers yang tergesa-gesa mengatakan kalau pihaknya masih berusaha memastikan jumlah total korban jiwa dan sumber daya lainnya dalam insiden tersebut.
Richard Peeperkorn, Perwakilan WHO untuk ‘wilayah Palestina yang diduduki' (nomenklatur yang ada di WHO merujuk pendudukan Israel di sana), mengatakan dia telah melihat laporan media yang mengatakan jumlah korban tewas dalam serangan itu bisa berkisar antara 200-800 orang.
“Saya merasa sulit untuk berspekulasi [jumlah korban tewas] tetapi hal itu akan segera diverifikasi.”
Para pejabat WHO tidak mengatakan berapa banyak pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit pada saat serangan terjadi, namun semua laporan media menunjukkan bahwa semua rumah sakit di Gaza kewalahan.
Para pejabat WHO mengatakan dalam siaran persnya bahwa ‘ribuan’ pengungsi internal telah mengungsi di rumah sakit karena mereka menganggapnya sebagai tempat yang kebal terhadap serangan militer apa pun.
Faktanya, rumah sakit al-Alhi tidak terkecuali masuk dalam bidikan militer Israel.
LSM internasional MSF mengeluarkan tweet dari salah satu dokternya di rumah sakit al-Ahli setelah pemboman tersebut:
Konflik Palestina Vs Israel
Trump Kembali Beri Karpet Merah ke Israel, Usul Penjualan Senjata Jumbo Rp 106 Triliun |
---|
Diplomasi Indonesia Diminta Lebih Aktif untuk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza |
---|
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.