Sabtu, 4 Oktober 2025

Anggota Komisi IV DPR: Swasembada Pangan Tak Bisa Dicapai dari Balik Meja, Butuh Aksi Nyata

Kalau ingin Indonesia swasembada pangan, maka petani harus dipastikan mendapat akses bibit, alsintan, dan pendampingan yang konsisten.

Istimewa
SWASEMBADA - Anggota Komisi IV DPR Rajiv, saat mengikuti panen raya padi di lahan seluas 400 hektare kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (3/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Rajiv mengatakan, ketahanan pangan bukan jargon politik biasa, melainkan persoalan strategis yang berkaitan langsung dengan masa depan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

Rajiv adalah anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Ia mewakili Partai NasDem dan duduk di Komisi IV DPR RI, yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, dan kelautan.

Baca juga: Ekspor Pertanian Januari–Agustus 2025 Naik 38,25 Persen, Bukti Ketangguhan Pangan Nasional

"Ketahanan pangan bukan jargon politik, tapi soal masa depan bangsa. Ketahanan pangan tidak bisa ditunda," kata Rajiv, saat mengikuti panen raya padi di lahan seluas 400 hektare kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (3/10/2025).

Rajiv menegaskan, kalau ingin Indonesia swasembada pangan, maka petani harus dipastikan mendapat akses bibit, alsintan, dan pendampingan yang konsisten.

Swasembada pangan adalah kemampuan suatu negara untuk memenuhi seluruh kebutuhan pangannya secara mandiri tanpa bergantung pada impor.

“Kita tidak bisa bicara swasembada pangan hanya dari balik meja. Karena itu, saya turun langsung memberikan bantuan bibitnya, dampingi prosesnya dan kita panen hasilnya hari ini," ucapnya.

Rajiv menekankan bahwa upaya swasembada pangan tidak bisa dibebankan hanya pada eksekutif.

Menurut dia, legislatif pun memiliki tanggung jawab strategis untuk memastikan program pangan menyentuh hingga ke akar rumput.

Rajiv menuturkan bahwa Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, juga mendukung penuh program prioritas yang digagas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan dasar petani seperti pupuk, benih, dan pestisida.

“Ini sebagai bentuk komitmen dan fokus Fraksi Partai NasDem dalam mengawal dan menyukseskan program swasembada pangan, agar Indonesia menjadi negara berdaulat bidang pangan dan petaninya sejahtera. Kita ingin petani punya posisi terhormat sebagai pilar ekonomi di Tanah Air,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga terkait, untuk berkolaborasi dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

“Pangan adalah kedaulatan bangsa, dan swasembada adalah harga diri Indonesia. Saya akan perjuangkan terus dari parlemen soal kebutuhan petani dalam mendukung swasembada pangan ini,” tutur Rajiv.

Dalam kesempatan itu, Rajiv juga menyerahkan berbagai bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta benih padi kepada 55 kelompok tani sebagai bagian dari komitmennya mendukung swasembada pangan nasional.

Bantuan tersebut mencakup tiga unit harvest combine untuk tiga gabungan kelompok tani (gapoktan), tujuh unit rice transplanter untuk tujuh gapoktan, serta delapan unit traktor roda dua untuk delapan kelompok tani.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved