Mentan Amran Bongkar Penyebab Harga Beras Naik Disaat Stok Melimpah

Dimana jumlahnya 1.065 unit di seluruh Indonesia dengan kemampuan produksi hingga 1.000 ton per hari dan dapat membeli gabah dengan harga lebih tinggi, sehingga penggilingan kecil kesulitan mendapatkan pasokan.

"Pemerintah ingin bagaimana yang kecil ini jangan tertindas, penggilingan kecil ini ekonomi kerakyatan dan ini disubsidi oleh pemerintah Rp 150 triliun, tahun ini Rp 160 triliun disubsidi, pangan," imbuhnya. 

Ia mencotohkan, dari harga gabah yakni Rp 6.500, pihak penggilingan besar biasanya langsung membeli Rp 6.700, Rp 7.000. Hal ini membuat penggilingan kecil tidak kebagian. 

"Harusnya yang kecil ini dijaga 161.000. Mereka tidak kebagian. Jangan tindas yang kecil. Beri ruang ekonomi kerakyatan, ekonomi kecil ini. Jangan diganggu," ujar Amran. 

Bisa ditarik kesimpulan, bahwa penyebab harga beras masih tinggi dikarenakan adanya persaingan ketat di pabrik penggilingan padi kecil dan besar.

Amran menyatakan, saat ini stok beras nasional berada di posisi tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yakni 3,9 juta ton setelah operasi pasar. 

Pemerintah telah menggelontorkan 1,3 juta ton beras ke pasar untuk menekan harga dan membantu penggilingan kecil tetap beroperasi.

Selain itu, Amran menilai ada pergeseran perilaku konsumen yang beralih ke pasar tradisional karena harga lebih murah dan transparansi kualitas. 

Dengan stok beras yang melimpah, pemerintah optimistis harga bisa terkendali, penggilingan kecil tetap berdaya saing, dan konsumen mendapat pilihan beras yang terjangkau sekaligus berkualitas.