Senin, 6 Oktober 2025

Beras Oplosan

Mentan Amran Bongkar Penyebab Harga Beras Naik Disaat Stok Melimpah

Pemerintah telah menggelontorkan 1,3 juta ton beras ke pasar untuk menekan harga dan membantu penggilingan kecil tetap beroperasi.

|
Lita/Tribunnews
HARGA BERAS MELONJAK - Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025). Mentan Amran menyebut persaingan penggilingan bikin harga beras naik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski panen raya berlangsung di di seluruh daerah dan stok beras nasional tercatat melimpah, namun harga beras di pasaran tetap tinggi. 

Misalnya di Bandung, Jawa Barat, saat ini harga beras premium dibandrol dengan harga Rp 16.500 hingga Rp 17.500 per kilogram, tetapi sejak dua bulan yang lalu mengalami kenaikan secara bertahap sebesar Rp 1.000 hingga 1.500 per kilogram.

Kemudian, beras medium Rp 15 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 13.500 sampai Rp 14 ribu per kilogram.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyoroti persoalan distribusi dan persaingan antara penggilingan kecil dan pabrik besar, serta menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi pelaku usaha kecil agar tidak tersingkir.

Baca juga: Marak Beras Oplosan, Pemerintah Minta Penggilingan Padi Tidak Takut Lanjutkan Usaha

Amran memaparkan bahwa jalur distribusi beras terbagi dua. 

Pasar tradisional umumnya disuplai oleh penggilingan kecil dan menengah, sementara pasar modern dipasok oleh pabrik besar. 

Di Indonesia, terdapat sekitar 161.000 penggilingan kecil dengan kapasitas total 116 juta ton per tahun. 

Jumlah ini jauh melebihi total gabah nasional yang hanya sekitar 65 juta ton per tahun.

"Apakah pabrik kecil ini bisa menggiling padi yang tersedia di Indonesia? Jawabnya bisa kan," kata Amran dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (13/8/2025). 

Diakui terdapat persaingan dengan pabrik besar yang menjadi tantangan tersendiri. 

Jumlah pabrik besar memang lebih sedikit dari penggilingan kecil yakni 1.065 unit di seluruh Indonesia. 

Akan tetapi penggilingan besar memiliki kemampuan produksi hingga 1.000 ton per hari dan dapat membeli gabah dengan harga lebih tinggi, sehingga penggilingan kecil kesulitan mendapatkan pasokan. 

Belum lagi dengan adanya penggilingan sedang dengan kapasitas 21 juta ton. 

"Penggilingan kecil pesta, suplainya melimpah. Benar nggak terjadi? jawabannya nggak, terjadi hukum pasar," jelasnya. 

Persaingan dengan pabrik besar menjadi tantangan tersendiri. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved