Jasa Keuangan dan Asuransi Berkontribusi 0,13 Persen Pada Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025
Pertumbuhan ekonomi 2025 diproyeksikan berada di kisaran 4,7–5,0 persen dan inflasi tetap menjadi tantangan akibat fluktuasi harga barang.
Forum ini menghadirkan beragam topik penting, mulai dari strategi manajemen risiko, pengembangan produk asuransi yang responsif terhadap perubahan politik global, hingga peran teknologi dalam memperkuat daya saing perusahaan asuransi.
Selain itu, forum ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan asuransi, regulator, dan pemangku kepentingan utama lainnya.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa sinergi adalah kunci memperkuat peran industri asuransi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Denny mengatakan, partisipasi perusahaan dalam forum yang digelar AAMAI sekaligus menjadi komitmen perusahaan untuk memperkuat sinergi dengan regulator, asosiasi profesi, dan pelaku industri lainnya.
Baca juga: Industri Asuransi Syariah Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat SICA 2025
Dukungan terhadap forum ini juga diperkuat dengan hasil riset terbaru IFG Progress yang menunjukkan tren pertumbuhan positif di beberapa negara.
Di Eropa, misalnya, keyakinan konsumen mulai membaik dan inflasi sudah sesuai target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 2 persen. Sementara di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi kuartal II tercatat 5,2 persen. Ini lebih tinggi dari perkiraan.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok didukung industri teknologi dan energi baru, meski aktivitas pabrik masih lemah dan inflasi tetap rendah.
Baca juga: Kerjasama Bancassurance Jadi Strategi Asuransi Syariah Ini Perluas Basis Nasabah
Rangkaian kegiatan Indonesia Professional Insurance Forum 2025 antara lain, program Corporate Social Responsibility (CSR) dan intimate dining di Benteng Vredeburg dan perjalanan wisata edukatif di kawasan Borobudur.
IFG meyakini keberhasilan forum ini akan menjadi katalis lahirnya strategi adaptif yang lebih kuat dalam pengelolaan risiko geopolitik yang semakin kompleks, sekaligus membuka peluang pertumbuhan sektor asuransi di masa depan.
"Keterlibatan IFG dalam forum ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi ekosistem industri, tetapi juga memperkuat kompetensi dan wawasan para pelaku asuransi di seluruh Indonesia, sekaligus menegaskan peran IFG sebagai motor penggerak inovasi dan kolaborasi di sektor asuransi nasional," kata dia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
industri asuransi
pertumbuhan ekonomi
Sektor jasa keuangan
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Bupati Bogor Ikuti Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Jawa Barat |
![]() |
---|
Ada Rencana Pemangkasan TKD, Pemerintah Daerah Diminta Lakukan Ini Jaga Pertumbuhan Ekonomi |
![]() |
---|
Riset Industri Asuransi: Orang Indonesia Cenderung Menunda Perawatan Kesehatan karena Alasan Biaya |
![]() |
---|
Ekonom Optimistis Kebijakan '8+4+5' Berdampak Signifikan pada Pasar Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Ekonom Pesimistis Paket Stimulus Ekonomi Bisa Genjot Ekonomi RI, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.