Industri Mamin Catat Kinerja Positif, Triwulan II 2025 Tumbuh 6,15 Persen
Industri makanan dan minuman (Mamin) kembali mencatatkan pertumbuhan 6,15 persen di triwulan II/2025.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri makanan dan minuman (Mamin) kembali mencatatkan pertumbuhan 6,15 persen di triwulan II/2025, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,12 persen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, industri Mamin sebagai subsektor manufaktur paling konsisten menyumbang kontribusi signifikan terhadap PDB nasional.
"Pada periode yang sama, industri mamin berkontribusi sebesar 41 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, menjadikannya subsektor dengan sumbangsih paling tinggi. Sektor makanan dan minuman telah menjadi motor utama pertumbuhan industri pengolahan nonmigas," kata Agus, Sabtu (30/8/2025).
Dari sisi investasi, industri Mamin mencatat total penanaman modal Rp 53,17 triliun hingga triwulan II/2025, terdiri dari PMA sebesar Rp 18,97 triliun dan PMDN Rp 34,19 triliun.
Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menyampaikan, bahwa iklim usaha di sektor Mamin juga terus menguat.
"Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Agustus 2025 menunjukkan sektor industri makanan dan minuman berada pada level ekspansi dengan nilai 54,89, meningkat 1,25 poin dari bulan sebelumnya. Tingkat ekspansi ini mencerminkan iklim usaha masih kondusif dan adanya potensi peningkatan kegiatan usaha sektor mamin ke depannya," ucapnya.
Industri biskuit menjadi salah satu subsektor dengan pertumbuhan konsisten. Saat ini terdapat lebih dari 100 perusahaan biskuit di Indonesia dengan kapasitas terpasang 1,72 juta ton dan utilisasi sebesar 62 persen.
Angka tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-11 pemenuhan pasar global dengan kontribusi 3,59 persen.
Sebagai langkah strategis, pemerintah juga mendorong pengurangan ketergantungan bahan baku impor dengan pemanfaatan tepung lokal, seperti sagu.
"Tepung sagu bersifat nongluten dan memiliki indeks glikemik rendah, sehingga berpotensi menjadi bahan baku pangan fungsional yang ramah bagi kelompok berkebutuhan khusus," jelas Putu.
Untuk mendukung hilirisasi dan diversifikasi produk, pemerintah memberikan berbagai fasilitas, mulai dari insentif tax allowance, super deduction tax untuk riset, hingga program restrukturisasi mesin dan peningkatan SDM melalui pelatihan teknis.
Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ratusan Pelaku Industri Properti Hadiri Simposium Perumahan |
![]() |
---|
Dukung Pemerintah Kurangi Impor, Ini Usulan Forum Industri Baja Domestik |
![]() |
---|
Jurus Menteri Purbaya Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen |
![]() |
---|
Anwar Abbas: Rakyat Butuh Fakta, Menkeu Purbaya Harus Buktikan Janji Ekonomi |
![]() |
---|
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Menkeu Purbaya Bakal Pindahkan Dana Rp 200 Triliun untuk Perbankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.