Minggu, 5 Oktober 2025

Garuda Indonesia Catatkan Peningkatan Pendapatan 48,32 Persen di Kuartal III 2023

Optimalisasi jaringan penerbangan juga akan terus laksanakan melalui peningkatan frekuensi penerbangan.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Optimalisasi jaringan penerbangan juga akan terus laksanakan melalui peningkatan frekuensi penerbangan. 

Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang—terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44 persen dan 153,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Tren positif tersebut turut diperkuat oleh optimisme dari sisi tingkat keterisian pesawat atau Seat Load Factor (SLF), di mana pada periode YTD September 2023 Garuda Indonesia berhasil mencatatkan SLF sebesar 71,02 persen atau 7,72 persen lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 65,93 persen.

Selain itu, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) dengan capaian 87,8 persen dari total 44.353 keberangkatan pada periode YTD September 2023.

Lebih lanjut, tren pertumbuhan bisnis kargo Garuda Indonesia Group juga mulai terlihat melalui catatan angkutan kargo yang mencapai 44.180,27 ribu ton pada periode Q3-2023, atau tumbuh sebesar 14,17 persen dibandingkan angkutan kargo pada Q2-2023 yang tercatat sebesar 38.697,83 ribu ton.

"Kami juga telah melakukan uji coba pengoperasian pesawat freighter narrow body, dengan fokus pengembangan pasar general commodity dan sektor komoditas ekspor. Harapannya, melalui uji coba tersebut, optimalisasi pasar kargo menggunakan pesawat freighter narrow body tersebut dapat segera direalisasikan mulai akhir tahun ini," jelas Irfan.

Di tengah langkah akselerasi tersebut, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri transportasi udara dengan alat produksi yang sebagian besar merupakan armada leasing, Garuda Indonesia memahami bahwa terdapat kaidah pencatatan kinerja keuangan yang harus dipatuhi.

Termasuk di dalamnya penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur pembukuan transaksi sewa pada beban operasi, volatilitas kurs hingga berbagai aspek makro ekonomi seperti fluktuasi harga avtur.

"Dengan kondisi tersebut, di tengah fundamen kinerja operasi yang mulai membaik, kinerja keuangan Garuda Indonesia pada Q3-2023 ini membukukan rugi bersih sebesar 72,07 juta dolar AS," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved