Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Akankah Qatar Menyesal Hadiahi Donald Trump Pesawat 'Istana di Langit' setelah Serangan Israel?

Qatar hadiahi pesawat Boeing kepada Amerika Serikat, tapi kini negaranya malah diserang Israel, yang merupakan sekutu dekat AS.

Penulis: Tiara Shelavie
whitehouse.gov
AIR FORCE ONE - Foto pesawat kepresidenan AS Air Force One yang diunduh dari situs resmi Gedung Putih. Qatar hadiahi pesawat Boeing kepada Amerika Serikat untuk dijadikan AS Air Force One baru, tapi kini negaranya malah diserang Israel, yang merupakan sekutu dekat AS. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS, Donald Trump, mengatakan dirinya tidak senang atas serangan Israel terhadap para pemimpin Hamas di Doha, Qatar, Selasa (9/9/2025), dilansir The Independent.

Insiden ini berpotensi memicu masalah diplomatik baru bagi Washington di Timur Tengah.

Hamas menyebut lima anggotanya yang berpangkat rendah dan seorang pejabat keamanan Qatar tewas dalam serangan mendadak tersebut, meskipun para pemimpin senior berhasil selamat.

Langkah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyerang Qatar, yang selama ini dianggap sebagai zona aman, mengejutkan sekutu-sekutu Israel.

Tindakan ini juga memperburuk hubungannya dengan Amerika Serikat, yang bisa jadi merasa jaminan keamanannya terhadap Qatar telah dilanggar.

Hadiah "Istana di Langit" dari Qatar

Investigasi The Free Press awal tahun ini melaporkan Qatar menginvestasikan sekitar 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.645,5 triliun rupiah) untuk memperkuat hubungannya dengan Amerika dalam beberapa tahun terakhir.

Puncaknya terjadi pada kunjungan kenegaraan Trump pada Mei lalu, ketika sang presiden menerima pesawat jumbo Boeing 747-8 mewah senilai 400 juta dolar AS (Rp6,59 triliun rupiah) sebagai pengganti pesawat kepresidenan Air Force One. 

AIR FORCE ONE - Pesawat Air Force One mendarat di Bandara Internasional Nashville pada tanggal 29 Mei 2018 di Nashville, Tennessee. Presiden AS Donald Trump ingin mengubah pesawat Boeing 747 hadiah dari Qatar menjadi Air Force One, tapi itu bukanlah hal yang mudah.
AIR FORCE ONE - Pesawat Air Force One mendarat di Bandara Internasional Nashville pada tanggal 29 Mei 2018 di Nashville, Tennessee. Presiden AS Donald Trump ingin mengubah pesawat Boeing 747 hadiah dari Qatar menjadi Air Force One, tapi itu bukanlah hal yang mudah. (Garda Nasional Udara AS/Sersan Teknis Danielle Hopkins)

Trump sebelumnya mengeluhkan lamanya Boeing membuat Air Force One baru yang sudah dipesan sejak era Barack Obama pada 2015.

Pesawat supermewah yang diberikan Qatar itu dijuluki "palace in the sky" atau "istana di langit".

Trump yang menerima hadiah tersebut sempat memicu kegemparan. 

Namun, Trump menegaskan jet itu akan disimpan di perpustakaan kepresidenannya setelah meninggalkan jabatan.

Pada akhir Juli, dilaporkan AS mulai merenovasi pesawat itu dengan biaya besar.

Baca juga: Negara-Negara yang Diserang Israel Sejak Perang di Gaza Meletus Oktober 2023, Terbaru Qatar

Trump bahkan menyebut pesawat tersebut bisa siap beroperasi pada Februari 2026.

Kini, di tengah krisis terbaru, Qatar mungkin menyesali kemurahan hatinya, meski semula menggambarkan jet itu sebagai hadiah "tanpa syarat", dikutip dari The Independent.

Trump Membela Diri

Trump menegaskan pada Selasa lalu, ia tidak terlibat dalam keputusan Israel menyerang Qatar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan