Ambisi Startup Perusahaan Amerika: Buat Pesawat Kargo Raksasa yang Bisa Muat 4 Jet F-35
Perusahaan rintisan Amerika sedang dalam proyek membangun pesawat kargo terbesar di dunia, melebihi Antonov An-225 Mriya.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah perusahaan rintisan tahap akhir yang tengah mengembangkan pesawat terbesar di dunia, yang awalnya dirancang untuk mengangkut bilah turbin angin raksasa, kini menargetkan pasar militer AS.
Pesawat super besar bernama WindRunner ini diproyeksikan sebagai “pesawat kargo udara ultra-besar” yang mampu mengangkut jet tempur hingga helikopter Chinook, menurut siaran pers Radia, produsen berbasis di Boulder, Colorado, AS, Jumat (19/9/2025).
Mengutip Insider, WindRunner dirancang memiliki ruang kargo 12 kali lipat lebih besar daripada Boeing C-17 Globemaster III, pesawat angkut berat utama Pentagon.
Lebih Besar dari Antonov An-225
Dengan lebar sayap 78 meter dan panjang 106 meter, WindRunner diperkirakan bisa membawa muatan sepanjang 104 meter, selebar 10 meter, dan setinggi hampir 9 meter.
Ukuran ini akan menjadikannya lebih besar daripada Antonov An-225 Mriya, pesawat kargo raksasa buatan Uni Soviet dengan enam mesin yang sebelumnya memegang rekor sebagai pesawat terbesar di dunia sebelum hancur dalam perang di Ukraina pada April 2022.
Meski begitu, beban muatan maksimum WindRunner diperkirakan hanya sekitar 72.575 kilogram, lebih rendah dibandingkan C-17 yang mencapai 77.530 kilogram.
Menurut Radia, fokus mereka adalah menyelesaikan persoalan volume kargo, bukan sekadar daya angkut.
“Operasi gabungan modern sering kali kehabisan ruang sebelum kehabisan daya angkat,” tulis Radia.

Bisa Muat 4 F-35 atau 6 Chinook
Radia menyebut ukuran WindRunner memungkinkan pesawat ini mengangkut hingga empat jet tempur, seperti F-16 Fighting Falcon atau F-35C Lightning II Joint Strike Fighter.
Sebagai alternatif, pesawat ini dapat membawa enam helikopter CH-47 Chinook tanpa harus membongkar rotor, berbeda dengan C-5 Super Galaxy dan C-17 yang tidak bisa memuatnya utuh.
Dengan muatan maksimum, WindRunner dirancang memiliki jangkauan 1.931 kilometer, sedikit di bawah F-35C yang mencapai 2.172 kilometer, dan jauh di bawah C-17 yang mampu terbang sejauh 4.441 kilometer dengan beban penuh.
Baca juga: 10 Pesawat Terbesar di Dunia, Termasuk Antonov An-22 Milik Ukraina yang Hancur Akibat Serangan Rusia
Radia juga menargetkan pesawat ini bisa lepas landas dan mendarat di landasan pacu tak beraspal sepanjang 1,83 kilometer.
Sebagai perbandingan, pesawat kargo militer besar saat ini biasanya membutuhkan landasan minimal 2,44 kilometer.
Masih Tahap Konsep
Hingga kini, Radia baru merilis gambar render WindRunner, dan belum jelas apakah mereka sudah membangun pesawat tersebut atau prototipenya.
Namun, pada Mei lalu, perusahaan ini menjalin kemitraan penelitian dengan US Transportation Command, yang menunjukkan Departemen Pertahanan AS tengah mengkaji kelayakan pesawat tersebut.
Sumber: TribunSolo.com
Negara-negara Barat Akui Kemerdekaan Palestina, Apa Tujuan dan Artinya? Israel dan AS Bereaksi |
![]() |
---|
Komentar Pertama AS Terkait Pengakuan Sekutunya Terhadap Negara Palestina |
![]() |
---|
AS Naikkan Tarif Aplikasi Visa Tenaga Kerja H-1B Jadi 100 Ribu Dollar per Tahun |
![]() |
---|
Meniru AS dalam Urusan Militer Sipil Adalah Berbahaya dan Keliru |
![]() |
---|
Trump Berencana Jual Senjata Rp106 Triliun ke Israel, Apa Saja Isinya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.