Senin, 29 September 2025

Cerita Pilot Pesawat Jupiter Aerobatic Team Berputar-putar di Udara: Tegang, Butuh Adrenalin Tinggi

JAT merupakan salah satu tim aerobatik milik TNI Angkatan Udara di bawah Skadron Pendidikan 102, Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisucipto.

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
JUPITER AEROBATIK TEAM - Satu dari sejumlah pilot Jupiter Aerobatic Team, Kapten Penerbang Iskandar Firyanata, saat ditemui Tribunnews.com di Lapangan Silang Monas, Jakarta, pada Minggu (21/9/2025). Iskandar mengungkapkan atraksi udara JAT pada Perayaan HUT RI ke-80 di langit Jakarta sempat terkendala cuaca buruk. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten Penerbang Iskandar Firyanata, yang bertugas di Wingdik 100/Terbang Lanud Adisutjipto Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan satu dari beberapa pilot yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team (JAT).

JAT merupakan salah satu tim aerobatik milik TNI Angkatan Udara di bawah Skadron Pendidikan 102, Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisucipto.

Iskandar mengungkapkan meski sudah terlatih mengemudikan pesawat dengan manuver tinggi namun dia mengaku masih kerap merasakan panik dan tegang saat hendak beratraksi di udara.

"Buat orang awam memang mengerikan. Kita juga merasakan panik, tegang, dan adrenalin tinggi tapi karena sudah terbiasa dan terlatih harus percaya. Percaya satu sama lain dan leader, jadi 100 persen percaya sama leader," kata Iskandar saat ditemui Tribunnews.com pada  TNI Fair di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (21/9/2025).

Iskandar menjelaskan kepanikannya muncul ketika terjadi kesalahan-kesalahan kecil, seperti salah satu fungsi pesawat yang tiba-tiba tidak bekerja dengan semestinya.

Selain itu, menurutnya, faktor cuaca juga sangat memengaruhi kelancaran atraksi yang dilakukan JAT.

"Mungkin banyak tapi miss (kesalahan) kecil aja. Contohnya mungkin ketika formasi ada salah satu fungsi tidak bekerja sesuai dengan semestinya. Jadi harus berpencar berpisah salah satu (pesawat) harus kembali," jelasnya.

"Mungkin faktor paling signifikan adalah cuaca. Karena kita enam pesawat terbang berdekatan secara formasi, cuaca itu sangat pengaruh," sambungnya.

Perlu jam terbang tinggi

Iskandar menuturkan pentingnya pilot pesawat aerobatik memiliki jam terbang tinggi dan memperbanyak latihan.

Hal itu dikarenakan seorang pilot yang sudah terbiasa melatih diri untuk mengendalikan pesawat akan bisa menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul meskipun di tengah adrenalin tinggi.

"Kalau dibilang sulit ya sulit (mengendalikan pesawat) tapi semua itu karena berusaha terbiasa, kita bisa juga. Pilot itu tidak ada yang jagoan tapi terlatih," katanya.

Iskandar menyampaikan pilot Jupiter Aerobatic Team pada dasarnya adalah lulusan sekolah instruktur penerbang yang sudah melalui tahap kapten pilot di rating masing-masing, baik itu pesawat angkut maupun pesawat tempur.

Setelah itu, tambahnya, para pilot melaksanakan pendidikan sekolah instruktur penerbang selama 6 bulan. 

"Setelah lulus (sekolah instruktur penerbangan), yang terbaik ataupun yang direkomendasikan nanti akan menjadi siswa Jupiter Aerobatik Team selanjutnya. Jadi kita setiap kurung waktu beberapa tahun kita melaksanakan rolling. Iya, regenerasi," pungkasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan