Tribunners / Citizen Journalism
Hari Maritim Nasional: Momentum Menyatukan Ekologi, Ekonomi, dan Kedaulatan Laut
Hari Maritim Nasional 2025 ditandai penanaman 215.200 mangrove di 9 pesisir, simbol komitmen ekologi dan kedaulatan laut.
Editor:
Glery Lazuardi
Arif Suhartono
- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo
Profil Singkat Arif Suhartono
Tempat & Tanggal Lahir: Banyumas, Jawa Tengah, 8 Mei 1970
Pendidikan:
- S1 Teknik Sipil – Institut Teknologi Bandung (ITB), 1994
- S2 Master of Infrastructure Management – Yokohama National University, 2001
- S2 Master of Business Administration – Nanyang Technological University, 2017
Karier dan Jabatan Penting
- Direktur Utama PT Pelindo II (Persero)/IPC (2020–2021)
- Direktur Komersial IPC (2019–2020)
- Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (2017–2019)
- Direktur Utama PT Terminal Petikemas Indonesia (2013–2014)
- Ketua Organizing Committee Integrasi Pelindo
TRIBUNNEWS.COM - Setiap 23 September, Indonesia memperingati Hari Maritim Nasional sebagai pengingat bahwa laut bukan sekadar bentang biru di peta, melainkan nadi kehidupan bangsa.
Tahun 2025, perayaan ini menjadi lebih bermakna dengan aksi nyata: penanaman 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan tekanan ekonomi global, langkah ini menunjukkan bahwa ekologi, ekonomi, dan kedaulatan laut bukanlah tiga kutub yang saling menjauh, melainkan satu kesatuan yang bisa diperkuat bersama.
Mangrove bukan hanya penyerap karbon, tapi juga sumber harapan bagi masyarakat pesisir dan simbol komitmen Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan berkelanjutan.
Hari Maritim Nasional ditetapkan oleh Presiden Pertama RI dan juga Bapak Proklamator Soekarno melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 249 Tahun 1964, sebagai bentuk penghargaan terhadap peran strategis laut dalam kehidupan bangsa.
Hari Maritim Nasional bermula dari Musyawarah Nasional Maritim I pada 23 September 1963 di Jakarta. Diperkuat oleh Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menegaskan bahwa laut di antara dan sekitar kepulauan Indonesia adalah bagian dari wilayah kedaulatan NKRI.
Hari Maritim Nasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya laut bagi ekonomi, pertahanan, dan keberlanjutan lingkungan.
Menegaskan jati diri Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, dengan hampir 2/3 wilayahnya berupa laut.
Hari Maritim Nasional bukan sekadar seremoni, tapi ajakan untuk menjaga ekosistem laut, mengelola sumber daya kelautan secara bijak, dan memperkuat keamanan dan kedaulatan maritim Indonesia.
Bertepatan dengan perayaan Hari Maritim Nasional 2025, maka akan ditanam 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mangrove Bangkit: 15 Ribu Hektare Pesisir Siap Direstorasi |
![]() |
---|
Tanam Mangrove Rambai di Pulau Curiak, Tekan Deforestasi Lindungi Habitat Bekantan |
![]() |
---|
Mantan Menteri Gita Wirjawan Dorong Transformasi Berkelanjutan di Industri Maritim Nasional |
![]() |
---|
Hijaukan Negeri, Taruna Akpol Tanam 100 Pohon Bakau di Taman Wisata Alam Angke |
![]() |
---|
Perkuat Industri Pelayaran Berkelanjutan, INSA Targetkan Tanam 5.000 Bibit Mangrove |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.