Tanam Mangrove Rambai di Pulau Curiak, Tekan Deforestasi Lindungi Habitat Bekantan
Pemilihan Pulau Curiak sebagai lokasi kegiatan juga memiliki makna khusus karena lama dikenal sebagai rumah alami bekantan
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BATOLA - Pulau Curiak di kawasan delta Sungai Barito, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, menjadi habitat alami bekantan (Nasalis larvatus), satwa endemik Kalimantan Selatan.
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), bekantan masuk dalam status terancam punah.
Hal itu diakui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Satu di antara faktor yang menjadi ancaman utama terhadap bekantan, yakni hilangnya habitat akibat deforestasi.
Oleh karenanya, dilakukan penanaman mangrove rambai yang menjadi rangkaian program edukatif "Sekolah Konservasi".
Upaya tersebut diharapkan meningkatkan kualitas ekosistem pulau yang dapat semakin terjaga dan mampu mendukung keberlangsungan populasi bekantan.
Program ini melibatkan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat secara aktif melalui diskusi, penyampaian materi, dan praktik lapangan mengenai pentingnya menjaga ekosistem mangrove.
Baca juga: 17 Ribu Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Bahak Probolinggo Jawa Timur
Kehadiran Sekolah Konservasi buah kerjasama Bridgestone Mining Solutions Indonesia (BMSI) dan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), bertujuan meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap satwa endemik serta berkontribusi nyata dalam upaya konservasi lingkungan.

“Sejak tahun 2018, kami secara rutin melaksanakan program fokus pada sektor lingkungan. Tahun ini, kami memilih pelestarian monyet bekantan karena habitatnya berada di Kalimantan," ucap Ina Rosalinda, General Manager Administrative Division BMSI.
Pada kesempatan tersebut, ia menilai Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia sebagai mitra yang tepat untuk merealisasikan program ini.
"Mereka memiliki dedikasi dalam melindungi satwa endemik ini,” lanjut Ina Rosalinda.
Menurut dia, pemilihan Pulau Curiak sebagai lokasi kegiatan juga memiliki makna khusus. Pulau kecil di Sungai Barito ini telah lama dikenal sebagai rumah alami bekantan.
Namun, ekosistemnya mengalami tekanan akibat aktivitas manusia dan degradasi lingkungan.
"Dengan menanam mangrove rambai, kami bersama SBI berupaya memperkuat ketahanan ekosistem sekaligus memperkaya keanekaragaman hayati di wilayah tersebut," terangnya.
Sementara itu, bagi Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, program ini sebagai langkah kolaboratif yang strategis dalam pelestarian habitat bekantan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.