Tribunners / Citizen Journalism
Menyeberangi Sungai, Menggapai Mimpi: Potret Pendidikan di Pelosok Rattelanu, Sulawesi Barat
Di dusun Rattelanu, desa Alu, Sulawesi Barat, anak-anak harus menyeberangi sungai dengan rakit untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Editor:
Tiara Shelavie
Menyeberangi Sungai, Menggapai Mimpi: Potret Pendidikan di Pelosok Rattelanu, Sulawesi Barat
Oleh: Relawan Pendidikan Indonesia (RPI)
Relawan Pendidikan Indonesia (RPI) Dewan Pengurus Wilayah Sulawesi Barat telah melaksanakan kegiatan Touring Pendidikan angkatan IV di dusun Rattelanu, desa Alu, Sulawesi Barat pada 16-20 Juli 2025.
Akses pendidikan di pelosok ini masih jauh dari kata layak.
Anak-anak harus menyeberangi sungai dengan rakit untuk mendapatkan pendidikan yang layak, karena hanya terdapat satu sekolah dasar yaitu MI DDI Alu, yang kini kondisinya memprihatinkan dan kekurangan tenaga pengajar.
Pada masa pengecekan lokasi oleh panitia Touring Pendidikan ini, Panitia mendapati terdapat 39 peserta didik dengan kondisi fasilitas sekolah sudah sangat memprihatinkan, seperti atap yang bocor, plafon yang rusak, jendela keropos bahkan satu bangunan sekolah sudah rusak dan tidak layak lagi digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar.
Ketika ditanya tentang fasilitas sekolah jauh MI DDI Alu yang memprihatinkan, pihak sekolah beralasan bahwa sekolah jauh itu hanya dipakai ketika air sungai meluap yang membuat anak-anak tidak bisa datang ke sekolah dan normalnya harus datang ke sekolah induk di desa bagian bawah.
Pernyataan ini lalu dijawab oleh salah satu warga di desa Alu.

“Tidak, itu (sekolah) tetap dipakai meskipun sungai sedang meluap, sebab akses yang terlalu jauh. Jangankan ke sekolah induk, ke sekolah yang di Rattelanu saja sudah jauh untuk anak-anak yang tinggal di Sare', salah satu perkampungan di dusun Rattelanu” bantah salah satu warga.
Permasalahan lainnya juga setelah menyelesaikan pendidikan dasar, anak-anak Rattelanu harus melanjutkan ke jenjang SMP sederajat yang jaraknya jauh dari dusun dan harus melewati jalan terjal yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki atau motor, dan juga harus menyebrangi sungai dengan rakit karena belum ada jembatan penghubung dusun dengan pusat desa.
Kondisi ini akhirnya membuat angka putus sekolah yang tinggi setelah selesai dari pendidikan dasar di dusun Rattelanu.
Baca juga: Signifikansi Manajemen Risiko dalam Lembaga Pendidikan
“Beberapa anak di Rattelanu diketahui tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP karena kurangnya motivasi bahwa sekolah itu penting, akses yang sangat jauh dan kurangnya dukungan dari orang tua” ucap salah satu warga.
Semangat belajar anak-anak di dusun ini dapat dikatakan tergolong tinggi, namun keterbatasan tenaga pengajar juga menjadi masalah utama.
“Semangat belajarnya lumayan tinggi, bahkan beberapa orang tua siswa bercerita bahwa anak-anak semangat untuk belajar. Akan tetapi, guru yang mengajar di MI DDI Alu kadang absen atau lambat. Jadi anak-anak yang sudah jauh-jauh datang harus pulang lagi ke rumah” tambahnya.
Berangkat dari keyakinan Relawan Pendidikan Indonesia bahwa semua warga negara di setiap jengkal republik ini mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Sumber: TribunSolo.com
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Beda Keterangan Dinas Pendidikan dan Wali Kota soal Kepala Sekolah di Prabumulih yang Dicopot |
![]() |
---|
Lubarto Warga Moskow Berdarah Jawa, Dorong Bisnis dan Pendidikan Indonesia - Rusia |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 6 Kurikulum Merdeka Pengayaan Halaman 59 Bab 3 Hikmah Memaafkan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka Halaman 33: Membuat Jadwal Harian |
![]() |
---|
Diduga Tegur Anak Pejabat, Kepsek di Prabumulih Mendadak Dicopot, Disdik: Khawatir Bikin Malu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.