Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Martinus Adii, Calon Bupati Nabire Papua Tengah yang Dipolisikan Gara-gara Pukul Warga

Pasangan Martinus Adii dan Agus Suprayitno didukung empat partai politik, yaitu Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan Partai Buruh

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun-Papua.com/Istimewa
Calon Bupati Nabire, Martinus Adii, diduga melakukan kekerasan terhadap seorang warga bernama Yulianus Wopairi saat pelaksanaan pencoblosan suara pada Pilkada 2024. 

Martinus Adii, diduga melakukan kekerasan terhadap seorang warga bernama Yulianus Wopairi saat pelaksanaan pencoblosan suara pada Pilkada 2024.

Peristiwa ini terjadi di TPS 005, Jalan Brawijaya, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire Kota, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Rabu 27 Novemver 2024.

 Martinus mengatakan, kejadian tersebut sebetulnya tidak ada maksud untuk apapun.

Calon Bupati Nabire, Martinus Adii, diduga melakukan kekerasan terhadap seorang warga bernama Yulianus Wopairi saat pelaksanaan pencoblosan suara pada Pilkada 2024.

Peristiwa ini terjadi di TPS 005, Jalan Brawijaya, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire Kota, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Rabu 27 Novemver 2024.

Martinus mengatakan, kejadian tersebut sebetulnya tidak ada maksud untuk apapun.

Baca juga: VIRAL Video Cabup Nabire Papua Tengah Aniaya Warga yang Mau Nyoblos, Korban Jatuh ke Parit

Kemudian Yulius Woipairi juga merupakan sudah dianggap seperti kakaknya sendiri, karena mereka hidup bersama dari kecil.

Jadi itu saya terpancing karena, ada orang yang disebelah beliau memukul saya, maka itu saya refleks, namun terjadi isu, tapi soal isu tidak apa," kata Martinus saat dikonfirmasi, Kamis, (28/11/2024).

Dengan kejadian ini, Martinus memohon maaf karena sudah melakukan hal yang salah.

"Saya mohon maaf kepada kakak Yulius, keluarga besar Wopairi, Keluarga besar di rumah Kampung Bou, dan mereka di Kampung Makimi, lalu pendukung warga Nabire," ujarnya.

 Martinus juga bilang, ia telah menyampaikan kepada kakak dari Yulius Wopairi, untuk melakukan permohonan secara langsung kepada keluarga besar, karena mereka tidak persoalan.

Tokoh masyarakat Kampung Makimi, Pieter Erari, saat menjenguk Yulianus Wopairi di RSUD Nabire. (Tribun-Papua.com/Calvin Erari)
Tokoh masyarakat Kampung Makimi, Pieter Erari, saat menjenguk Yulianus Wopairi di RSUD Nabire. (Tribun-Papua.com/Calvin Erari) ()

Menurut Martinus, setelah kejadian, ia juga mau langsung meminta maaf, tetapi situasi tidak mendukung.

Karena itu, skali lagi saya memohon maaf," ujarnya.

Martinus pun mengaku sangat menyesal atas apa yang sudah terjadi.

"Tapi yah, semua sudah terjadi karena, saya akan lihat waktu baik, mungkin hari ini ka, atau besok, saya akan datang ke keluarga sampaikan maaf," tandasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved