Senin, 29 September 2025

Sekolah Gratis

Sekolah Swasta di Depok Sudah Gratis Duluan, Tapi Kini Kepala Sekolah Kebingungan

Ia memastikan pihak sekolah akan mematuhi larangan pungutan lain dari Pemkot. Namun, tetap menyatakan belum tahu mekanisme pencairan dan apakah dana

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
SEKOLAH SWASTA GRATIS - Suasana SMP Islam Hidayatul Athfal, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (1/7/2025). Kepala Sekolah SMP Hidayatul Athfal, Nasir, menyampaikan apresiasi atas program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) dari Pemerintah Kota Depok yang sejalan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), namun masih ada persoalan perihal biaya sejumlah komponen pendidikan yang belum terakomodir. 

Laporan khusus Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK — Program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) di Kota Depok telah berjalan lebih awal dibanding pelaksanaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperkuat kewajiban negara dalam menjamin pendidikan gratis 9 tahun sekolah negeri dan swasta.

Namun, di balik semangat positif program RSSG ini, para kepala sekolah justru mengaku kebingungan.

"Baru dipesan (pelaksanaan sekolah gratis) untuk SMP aja. Landasan mungkin sejalan dengan putusan MK (soal sekolah SD-SMP gratis) yang tempo hari kan, yang menggratiskan," ujar Nasir, Kepala SMP Islam Hidayatul Athfal, Cinere, Depok, Selasa (1/7/2025).

Masalah terbesar bukan pada niat baik program, melainkan pada pembiayaan teknis: dari seragam hingga gaji guru.

"Saya masih bingung. Bagaimana ini untuk seragam. Terkait hal itu, belum ada jawaban yang pasti," ujar Nasir, Kepala SMP Islam Hidayatul Athfal, Cinere, Depok, Selasa (1/7/2025).

Baca juga: Wamendikdasmen Sebut Putusan MK Soal Sekolah Gratis Jadi Aspirasi Penting Dalam Revisi UU Sisdiknas

Dana Rp250 Ribu Per Siswa Tak Cukup untuk Operasional

Nasir, Kepala Sekolah SMP Islam Hidayatul Athfal, di Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Nasir, saat ditemui, pada Selasa (1/7/2025).
Nasir, Kepala Sekolah SMP Islam Hidayatul Athfal, di Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Nasir, saat ditemui, pada Selasa (1/7/2025). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Menurut Nasir, sekolahnya telah menandatangani MoU dengan Pemkot Depok untuk menjalankan program RSSG dengan pembiayaan Rp250 ribu per siswa per bulan, atau Rp3 juta per tahun.

Dana itu hanya cukup menutup biaya SPP yang dipatok sekolah sebesar Rp150 ribu. Sisanya digunakan untuk kegiatan seperti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).

Namun kebutuhan peserta didik baru, seperti seragam, formulir pendaftaran, dan buku ajar, belum sepenuhnya terakomodasi.

"Dari Disdik menyarankan agar peserta didik kelas 7 menggunakan seragam SD terlebih dahulu," jelas Nasir.

Baca juga: Sekolah Swasta di Depok Sudah Gratis, Tapi Orang Tua Bingung: Siapa Tanggung Seragam & Buku?

Di sisi lain, ia juga khawatir tentang keberlangsungan operasional sekolah karena dana BOS dari Januari 2025 belum cair, dan belum ada kejelasan waktu pencairan dana RSSG.

"Kalau enggak cair tepat waktu, sekolah harus nalangin dana operasional. Itu berat," imbuhnya.

Senada, Udin Saepullah, Kepala SMP Gelora Depok, menuturkan bahwa SPP di sekolahnya rata-rata Rp200 ribu, tergantung gelombang masuk.

Ia memastikan pihak sekolah akan mematuhi larangan pungutan lain dari Pemkot. Namun, tetap menyatakan belum tahu mekanisme pencairan dan apakah dana Rp250 ribu cukup untuk menutup semua kebutuhan operasional.

Nurhaidah, Kepala SMP Cakra Nusantara, menilai dana RSSG cukup jika sekolah menyesuaikan kegiatan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan