Ancaman Ganja Sintetis di Jawa Barat: Awasi di Sekitar Kita!
Sebanyak 38 pelajar di Lembang telah mengonsumsi ganja sintetis yang teridentifikasi mengandung AB-CHMINACA.
Editor:
Nuryanti
oleh: Prof. Muchtaridi (Pengajar Kimia GO)
TRIBUNNEWS.COM - Berita terbongkarnya enam kasus peredaran narkoba di Jatinangor oleh Polres Sumedang, yang menjadikan Jatinangor -kota pendidikan- sebagai zona merah peredaran narkoba, memang sudah diprediksi sejak awal.
Hal ini dikarenakan sasaran empuk bagi pengedar narkoba adalah mahasiswa yang berada dalam tahap labil.
Kamis (7/8/2025), polisi berhasil menangkap pengedar ganja sintetis atau tembakau gorila di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung.
Hal ini menandakan bahwa ganja sintetis (Sinte) sudah mulai menebar ancaman di Jawa Barat dan menuju ke kota pendidikan Jatinangor.
Sebanyak 38 pelajar di Lembang telah mengonsumsi ganja sintetis yang teridentifikasi mengandung AB-CHMINACA.
Efek ganja ini lebih kuat dibandingkan ganja alami (tetrahydrocannabinol atau THC), bahkan lebih kuat dari 5F-ADB.
Apa itu Ganja Sintetis?
Beberapa jenis ganja sintetis yang termasuk dalam kelompok kimia indazole carboxamide adalah 5F-ADB, AB-CHMINACA, AB-FUBINACA, dan AB-PINACA.
Senyawa-senyawa ini bekerja pada reseptor kanabinoid di sel saraf, namun dengan kekuatan yang jauh melampaui Δ⁹-THC dari ganja biasa.
Karena umumnya digunakan dengan cara dihirup, zat ini dapat terserap sangat cepat oleh paru-paru dan langsung masuk ke peredaran darah.
Ironisnya, zat-zat ini awalnya merupakan objek penelitian medis oleh Pfizer pada 2015 sebelum akhirnya disalahgunakan. Kini, produk tersebut dijual secara ilegal dengan berbagai nama jalanan, seperti "tembakau gorila", "sinte", "K2", atau "spice".
Baca juga: Rentosertib: Terobosan Pengobatan Fibrosis Paru Idiopatik Berkat Kecerdasan Buatan
Modus penggunaannya adalah dengan menyemprotkan larutan kimia ini ke tembakau atau menggunakannya sebagai cairan rokok elektrik.
Untuk menarik perhatian kaum muda, produk ini sering dikemas dalam bungkus aluminium yang mencolok, bahkan bergambar kartun.
Di pasar gelap, ganja sintetis juga dapat ditemui dalam bentuk serbuk atau kapsul.
Efek yang tidak menyenangkan termasuk pusing, gangguan memori, mual, muntah, detak jantung meningkat, kecemasan, kebingungan, nyeri dada, sakit kepala, ngilu, tekanan darah tinggi, stroke, kerusakan ginjal dan jantung, kejang, kecanduan, hingga merusak organ lain dan menyebabkan kematian.
105 Siswa di 3 Sekolah di Sumedang Keracunan MBG, Bupati Hentikan Sementara Operasional SPPG |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat, 26 September 2025: Hujan Siang sampai Malam |
![]() |
---|
Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Guru yang Ikut Cicipi Tempe Muntah-muntah |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Tanggapi Tingginya Angka Keracunan di Jawa Barat, Bagaimana Nasib Kelanjutan MBG? |
![]() |
---|
Anggota Komisi VI DPR: Revisi UU BUMN Harus Sinkron dengan Putusan MK Soal Rangkap Jabatan Komisaris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.