Program Makan Bergizi Gratis
Marak Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Bukan Ahli Gizi, Pengamat: Introspeksi, Mundur Saja Tak Apa
Background Kepala BGN ahli serangga, Emrus Sihombing menilai, seharusnya Dadan Hindayana sadar diri dengan kapasitasnya
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, memberikan wanti-wanti kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait maraknya kasus keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Emrus lantas menyoroti latar belakang pendidikan Dadan Hindayana.
Terkait latar belakang Dadan yang ahli serangga, Emrus menilai, seharusnya pria berusia 58 tahun tersebut sadar diri dengan kapasitasnya.
Sebab, seharusnya jabatan publik ditempati oleh orang yang sesuai dengan bidangnya.
Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi narasumber dalam tayangan On Focus yang diunggah di kanal YouTube Tribunnews, Selasa (30/9/2025).
"Kalau benar dia ahli serangga, dia harusnya mengatakan, 'Bapak Presiden, saya ahli serangga. Jangan buat saya menangani gizi'," jelas Emrus.
"Karena apa? Memang pertimbangan politik perlu untuk menduduki jabatan publik, tetapi juga tidak boleh mengabaikan the right man in the right place," ujarnya.
"Menurut saya, pengelolaan ini harus orang yang menguasai di bidangnya yaitu gizi, serta kemampuan di bidang leadership dan manajerial yang meliputi planning, organizing, actuating, and controlling," sambungnya.
Bahkan, Emrus meragukan kemampuan Kepala BGN Dadan Hindayana dari sudut pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG.
Sebab, kejadian keracunan masih terus berulang, hingga jumlah korbannya mencapai lebih dari 5.000 anak.
"Saya terus terang meragukan kemampuan Kepala Badan Gizi Nasional dari sudut controlling, karena [keracunan] sudah pernah terjadi beberapa waktu yang lalu beberapa orang, kan ini menjadi suatu masukan yang luar biasa, sehingga bisa mengevaluasi kejadian tersebut sehingga tidak terjadi sampai yang kita saksikan sendiri mencapai 5.000 korban keracunan lebih terjadi baru-baru ini," tandas Emrus.
Baca juga: Prabowo Cemas MBG Dipolitisasi, Pengamat: Pemerintah Harusnya Transparan, Cegah Persepsi Liar Publik
Background pendidikan Dadan memang disorot di tengah maraknya kasus keracunan MBG akhir-akhir ini.
Sebagai informasi, Dadan merupakan ahli serangga di Institut Pertanian Bogor (IPB University).
Dikutip dari laman resmi IPB, Dadan lulus pendidikan sarjana di bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan pada 1990.
Lalu, ia melanjutkan pendidikan S2 di University of Bonn, Jerman dan lulus pada 1997, kemudian bersambung ke S3 di Leibniz Universität Hannover, Jerman dan lulus pada 2000.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.