Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Marak Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Bukan Ahli Gizi, Pengamat: Introspeksi, Mundur Saja Tak Apa

Background Kepala BGN ahli serangga, Emrus Sihombing menilai, seharusnya Dadan Hindayana sadar diri dengan kapasitasnya

Tribunnews.com/Chaerul Umam
KASUS KERACUNAN MBG - Dalam foto: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, memberikan wanti-wanti kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait maraknya kasus keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam) 

Pendidikan S1 hingga S3 Dadan berfokus mempelajari segala aspek berkaitan dengan serangga.

Bahkan, gelar PhD yang disandangnya adalah doktor entomologi, cabang ilmu biologi yang secara khusus mempelajari serangga, mencakup struktur tubuh, siklus hidup, perilaku, ekologi, dan peran mereka dalam lingkungan, serta hubungannya dengan manusia, hewan, dan tumbuhan.

BGN Harus Evaluasi, Kepala BGN Dadan Hindayana Kalau Perlu Mundur Saja

Emrus mendesak, BGN seharusnya melakukan evaluasi mendalam atas kasus keracunan MBG yang kini dialami lebih dari 5.000 siswa.

"Harusnya teman-teman Badan Gizi nasional melakukan suatu evaluasi, penilaian dan mampu telusur. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Maka dilakukanlah perbaikan-perbaikan," ujar Emrus.

Kemudian, Emrus menanggapi anggapan bahwa kasus keracunan MBG dapat merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Menurutnya, jika MBG dan evaluasi dalam merespon kasus keracunan dilaksanakan dengan baik, tentu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat meningkat.

Namun, jika penanganan kasus keracunan MBG belum baik, maka akan muncul persepsi kurang baik terhadap pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto, dan terutama pada BGN.

Emrus menyebut, dengan merebaknya kasus keracunan MBG, maka BGN masih belum melakukan tugas pengawasan dengan baik.

"Kalau [kasus keracunan] ini masih terjadi, saya pastikan bahwa masyarakat akan timbul persepsi kurang baik kepada pemerintahan Prabowo, terutama kepada Badan Gizi Nasional," jelas Emrus.

Kemudian, Emrus mengimbau agar Kepala BGN Dadan Hindayana melakukan instrospeksi dalam penyelenggaran MBG.

"Untuk itu saya pikir Kepala Badan Gizi Nasional perlulah melakukan introspeksi di dalam penyelenggaraan," ujar Emrus.

"Dengan terjadinya 5.000 lebih [siswa korban keracunan], saya melihat bahwa kepemimpinan dari Kepala Badan Gizi Nasional itu lemah di bidang pengawasan," tambahnya.

"Di Jepang, [pejabat pemerintah] salah ngomong saja, dia mengundurkan diri ketika publik memberikan kritik. Kita harus punya tanggung jawab moral. Kita harus berani bertanggung jawab," imbuhnya.

Bahkan, Emrus menilai, tidak apa-apa jika Dadan Hindayana mundur jika memang merasa tidak mampu melaksanakan tugas sebagai Kepala BGN

"Tidak ada salahnya Kepala Badan Gizi Nasional mengintrospeksi dirinya," jelas Emrus.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved