Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Marak Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Bukan Ahli Gizi, Pengamat: Introspeksi, Mundur Saja Tak Apa

Background Kepala BGN ahli serangga, Emrus Sihombing menilai, seharusnya Dadan Hindayana sadar diri dengan kapasitasnya

Tribunnews.com/Chaerul Umam
KASUS KERACUNAN MBG - Dalam foto: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, memberikan wanti-wanti kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait maraknya kasus keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam) 

"Ya, kalau memang sudah tidak mampu ya mundur saja tidak apa-apa. Mundur saya kira suatu hal yang perlu kita budaya karena ini menyangkut nasib manusia," tuturnya.

Update Data Keracunan MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang diluncurkan pada awal 2025.

Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah dan balita untuk mengatasi stunting, dengan target 20 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.

Program ini dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN), melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sentral untuk memproduksi dan mendistribusikan makanan. 

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya selama hampir 10 bulan terakhir, program MBG diwarnai sederet kasus keracunan di berbagai daerah di Indonesia.

Sejumlah lembaga telah merilis data terbaru mengenai angka kasus keracunan MBG di berbagai daerah di Indonesia.

Data dari Ombudsman RI

Ombudsman RI menyebut, ada 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan akibat sajian MBG dengan ribuan siswa yang menjadi korban, sejak program tersebut diluncurkan pada awal Januari 2025 hingga September 2025.

Ada beberapa daerah dengan korban keracunan MBG yang terbilang besar, yakni 657 siswa di Garut, Jawa Barat.

Lalu, ada 497 siswa di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemudian, kasus terbesar di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dengan 1.333 siswa mengalami keracunan dan harus mendapat perawatan medis.

Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, ada 276 siswa terdampak.

Selain itu, ada pula kejadian siswa keracunan di Bengkulu, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung hingga Kabupaten Bogor.

Data dari BGN

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 70 kasus keracunan MBG dengan total 5.914 orang terdampak sejak Januari hingga 25 September 2025.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved