Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Median Rilis Hasil Survei Terbaru Persepsi Publik terhadap Demo Agustus-September 2025
Menurut dia jika melihat jawaban responden bisa disimpulkan ada 2 penyebab utama maraknya aksi unjuk rasa
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Muhammad Zulfikar
Alasan teratas yang disebutkan adalah “Cepat Tampil dan Tanggap di Depan Publik (17,5%)"Kasus korupsi terungkap" (9,5%), diikuti oleh "Aksi mereda" (8,4%) dan "Tanggapi keinginan rakyat" (8,4%).
Sebaliknya, data "Alasan Tidak Puas" menunjukkan bahwa ketidakpuasan publik berasal dari persepsi lambatnya respons pemerintah dan tindakan yang keras.
Alasan utama ketidakpuasan adalah "Respon lambat" (13,1%), jauh melampaui alasan-alasan lainnya.
Alasan signifikan lainnya adalah "Represif & ada korban" (9,1%) dan "Tidak ada perubahan positif" (8,2%).
Mayoritas responden menunjukkan tingkat ketidakpuasan yang sangat tinggi.
Secara keseluruhan, 85,6% publik menyatakan tidak puas dengan langkah dan kebijakan DPR, dengan 53,7% di antaranya merasa "Sangat Tidak Puas."
Angka ini menunjukkan adanya defisit kepercayaan publik yang signifikan terhadap lembaga legislatif dalam merespons tuntutan dan aksi masyarakat.
Di sisi lain, hanya sebagian kecil masyarakat yang merasa puas dengan kinerjaDPR. Total kepuasan hanya mencapai 11,7%, yang terdiri dari 9,8% responden "Puas" dan hanya 1,9% yang "Sangat Puas."
Perbedaan yang sangat mencolok antara tingkat ketidakpuasan dan kepuasan ini menggarisbawahi kritik publik yang meluas terhadap cara DPR menangani situasi demonstrasi.
Selain itu, hanya 2,6% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab, menunjukkan bahwa mayoritas besar publik memiliki pandangan yang jelas dan cenderung negatif mengenai masalah ini.
"Alasan Puas," kepuasan publik terhadap DPR sebagian besar dipicu oleh persepsi bahwa aspirasi demonstran telah terpenuhi dan situasi telah kembali normal.
Alasan utama yang disebutkan adalah "Aspirasi sudah terpenuhi" dengan 26,7%, diikuti oleh "Situasi normal" dengan 17,3%.
Alasan lainnya yang berkontribusi pada kepuasan termasuk "Ubah kebijakan" (12,0%) dan "Anggota diberhentikan" (9,3%), menunjukkan bahwa publik merasa puas ketika DPR terlihat mengambil tindakan nyata sebagai respons terhadap protes.
Di sisi lain, data "Alasan Tidak Puas" menunjukkan bahwa ketidakpuasan publik disebabkan oleh respons yang dirasakan lamban dan tidak efektif dari DPR.
Alasan utama ketidakpuasan, dengan persentase yang jauh lebih tinggi, adalah "Menghindar dari demo" sebesar 23,1%.
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Formappi Sentil Reformasi Polri: Ganti Kapolri Dulu, Baru Bisa Mulai |
---|
Kronologi Bima Permana Hilang: Pamit ke Glodok, Jual Motor di Tegal, Ketemu di Malang |
---|
Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 M Imbas Dibakarnya 2 Gedung DPRD saat Demo |
---|
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.