Demo di Jakarta
Rumah Sri Mulyani Dijarah, Direktur Eksekutif Celios: Anomali, Masak Bisa Jadi Sasaran Amuk Massa?
Direktur Eksekutif Celios menyebut, penjarahan rumah Sri Mulyani mencerminkan ketidakpastian akan jaminan keamanan bagi investor asing.
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengaku heran terhadap terjadinya aksi penjarahan di rumah milik Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati.
Menurutnya, aksi penjarahan di rumah pejabat sekelas Menteri Keuangan, baru kali ini terjadi dalam kurun waktu setidaknya satu dekade terakhir.
Hal tersebut disampaikan Bhima saat menjadi narasumber dalam program Kompas Bisnis yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Rabu (3/9/2025).
"Saya juga bingung, karena di dunia ini di semua negara tidak ada satu pun kejadian ya, akhir-akhir ini, dalam 10 tahun terakhirlah, rumah menteri keuangan itu jadi sasaran amuk massa," kata Bhima.
"Itu enggak pernah ada historinya terutama dalam konteks Indonesia," imbuhnya.
Rumah pribadi Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, menjadi sasaran penjarahan oleh massa tak dikenal, Minggu (31/8/2025) dini hari.
Aksi penjarahan terjadi dalam dua gelombang: pertama sekitar pukul 01.00 WIB dan kedua sekitar pukul 03.00 WIB.
Video rumah Sri Mulyani dijarah pun sempat beredar di media sosial.
Saat kejadian, wanita yang menjabat sebagai Menteri Keuangan RI sejak 2016 itu tidak ada di rumah.
Massa ramai-ramai menggondol barang-barang dari dalam rumah Sri Mulyani, di antaranya televisi, lukisan, pakaian, hingga piring.
Kondisi rumah pasca-penjarahan porak poranda.
Baca juga: Kisah di Balik Lukisan Karya Sri Mulyani 17 Tahun Lalu yang Dijarah, Sosok Penjarah Terekam Kamera
Rumah Sri Mulyani menjadi satu dari beberapa rumah pejabat yang menjadi target aksi penjarahan di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi di pekan terakhir Agustus 2025 sebagai reaksi atas isu ketimpangan sosial dan tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), yang dilindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025) lalu.
Anomali
Bhima menilai, peristiwa penjarahan di rumah Sri Mulyani adalah sebuah anomali (penyimpangan, red), yang mengindikasikan adanya risiko keamanan di Indonesia.
"Semarah-marahnya publik itu, paling mentok dia aksinya kan di DPR, aksinya di depan Istana Negara. Tapi kali ini berarti kan ada anomali," ujar pengamat ekonomi yang meraih gelar master dari University of Bradford tersebut.
Pria yang menguasai bidang makroekonomi dan evolusi ekonomi digital ini menyiratkan, jika sekelas rumah Menteri Keuangan di Indonesia saja bisa dijarah, maka sektor keamanan negara dipertanyakan.
Sumber: TribunSolo.com
Demo di Jakarta
Jadwal Demo Jakarta 23 September 2025: 3 Titik Aksi di Jakpus, 5.684 Personel Gabungan Siaga |
---|
Polda Metro Periksa Kuasa Hukum Delpedro Marhaen Terkait Dugaan Penghasutan Demo Berujung Ricuh |
---|
PPATK Serahkan Hasil Analisis Aliran Dana Terkait Demo Ricuh di Jakarta Kepada Polda Metro Jaya |
---|
Ada Demo Buruh di DPR, Ini Cara Polisi Antisipasi Agar Tak Disusupi Perusuh |
---|
Tim Independen LNHAM akan Gali Keterangan Polisi Hingga Keluarga Korban Terkait Demo Agustus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.