Demo di Jakarta
Komnas HAM: Hampir 1.000 Demonstran di Jakarta Ditangkap Polisi
Massa aksi yang sebelumnya bertahan di depan gerbang utama dipukul mundur aparat kepolisian hingga masuk ke ruas jalan tol Cawang-Grogol
TRIBUNNEWS.COM, HAKARTA - Hampir seribu demonstran yang melakukan aksi demo pada 25 dan 28 Agustus 2025 di Jakarta ditangkap oleh pihak kepolisian.
Fakta itu diungkap oleh Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Putu Elvina dalam jumpa pers, Jumat (29/8/2025).
“Pada aksi unjuk rasa tertanggal 25 Agustus 2025 pihak kepolisian menangkap 351 orang dan pada aksi unjuk rasa tertanggal 28 Agustus 2025 pihak kepolisian diduga menangkap 600 orang,” kata Elvina di Kantor Komnas HAM, Jakarta.
Atas hal itu, Komnas HAM meminta kepada pihak kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
Baca juga: Demo Tak Akan Setop Jika DPR Tetap Tuli, Pengamat: Jangan Sepelekan Rakyat, Jangan Tunggu Ada Korban
Serta untuk tidak menggunakan kekuatan berlebihan dan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Lebih lanjut, pemerintah juga diminta untuk melakukan hal serupa.
“Pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum sebagai hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi,” tutur Elvina.
Diketahui aksi demo pecah di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025) siang.
Massa aksi yang sebelumnya bertahan di depan gerbang utama dipukul mundur aparat kepolisian hingga masuk ke ruas jalan tol Cawang-Grogol.
Pantauan Tribunnews.com sekitar pukul 12.30 WIB, situasi memanas setelah masa dipukul mundur dari arah barat menuju timur oleh aparat.
Aparat kepolisian yang berjaga terus mendorong kerumunan massa aksi menggunakan kendaraan pengurai massa dan water cannon.
Massa aksi yang terdesak akhirnya berlarian masuk ke ruas jalan tol di sekitar akses exit toll DPR.
Akibatnya situasi di depan Gedung DPR sempat kacau, sejumlah pengendara yang melintas juga ikut terganggu karena jalur tol mendadak dipenuhi kerumunan.
Tak hanya itu, bentrokan itu juga membuat palang pintu keluar tol pun rusak, sampai beberapa separator busway juga rusak berceceran.
Aparat kepolisian juga terus bergerak memukul mundur massa aksi hingga terpecah dan akhirnya terurai ke jalan Gerbang Pemuda.
"Kami sudah memberi waktu untuk menyampaikan aspirasi. Ini bukan unjuk rasa tapi pengrusakan," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dari atas mobil komando kepolisian.
Demo di Jakarta
Prabowo Tak Akan Bentuk Tim Investigasi Independen Demo Berujung Kerusuhan pada Akhir Agustus |
---|
Haris Azhar Minta Polisi Hentikan Kasus Delpedro Marhaen Cs, Ini Alasannya |
---|
Aktivitas Sosok Bima yang Dilaporkan Hilang oleh KontraS hingga Akhirnya Ditemukan Polisi |
---|
Bima yang Dilaporkan Hilang oleh KontraS Ternyata Pedagang Mainan Barongsai, Ini Penjelasan Polisi |
---|
Keluh Keluarga Aktivis Delpedro dan Syahdan: Sulitnya Akses Besuk di Rutan Polda Metro Jaya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.